Selama ini kata Presiden, produk palm oil [minyak sawit] terkendala masuk dengan pola kebijakan Uni Eropa. Padahal, produk sawit asal Indonesia 45 persen diantaranya berasal dari petani.
“Kita sampaikan kepada delegasi Uni Eropa, kita bicarakan untuk kamu [delegasi Uni Eropa] bantu dong, karena sawit itu bukan hanya miliknya perusahaan besar 45 persennya itu milik petani, sehingga itu perlu dicarikan jalan ke luar,” ungkap Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu [19/11].
Presiden menjelaskan Indonesia sebagai negara eksportir terbesar ke Eropa menghadapi banyak hambatan. Persoalan itu kata Jokowi harus dicarikan solusinya.
Delegasi Uni Eropa sendiri mengaku akan mengkaji hambatan yanh dimaksud. Tetapi, hal itu dirasa tidak cukup karena tetap harus ditindaklanjuti terus menerus.
“Ya tadi responnya dia [Uni Eropa] akan mencatat dan melihat. Tapi perlu terus ditindak lanjuti, dikejar terus,” kata Jokowi. ¬´ [foto Antara]