Angka Impor Indonesia Maret 2012 Meningkat
Sementara itu, tingkat import Indonesia ke sejumlah negara pada Maret 2012 mengalami kenaikan sebesar 27 persen. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya kenaikan impor pada bulan Februari-Maret 2012 ini mencapai 14,95 miliar dollar Amerika Serikat dengan komoditas tertinggi adalah impor mesin dan peralatan mekanik sebesar 4,42 miliar dollar Amerika Serikat. Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS, Suryamin di kantor BPS pusat, Jakarta hari ini menjelaskan, berdasarkan negara asal impor, China menjadi negara importir pertama ke Indonesia dengan nilai impor mencapai 4,41 miliar dollar Amerika Serikat kemudian disusul negara Jepang dan Singapura. Dari ketiga negara ini Indonesia memiliki porsi impor dari total keseluruhan impor sebesar 42,18 persen.
Kepala BPS, Suryamin menambahkan di sisi lainnya justru terjadi penurunan import untuk golongan penggunaan barang yakni terjadi di penurunan impor bahan baku atau penolong dari tahun lalu. Kenaikan justru terjadi pada impor barang modal dari 17,34 persen menjadi 20,17 persen pada dua bulan pertama tahun ini. Meski demikian, secara keseluruhan Indonesia masih mengalami surplus perekonomian nasional sebesar 692,8 juta dollar Amerika Serikat karena nilai ekspor masih lebih besar baik migas dan non-migas, mencapai 15,65 miliar dollar Amerika Serikat.
Kelangkaan Tebu Akibatkan Harga Gula Pasir Naik
Jakarta (02/04/1945) Kelangkaan tebu mengakibatkan terjadinya kenaikan harga gula pasir di pasaran hingga Rp 200 atau menjadi Rp 11.500 per kilogram. Di Yogjakarta hari ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, Astungkoro mengatakan kelangkaan tebu mengakibatkan pabrik gula tidak maksimal dalam memproduksi gula pasir. Selain itu, ketersediaan gula pasir di pasaran menipis dan berujung pada kenaikan harga gula pasir.
Kepala Dinas Perindutrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, Astungkoro menambahkan saat ini ketersediaan atau stok gula pasir untuk dua bulan ke depan tinggal 2 ribu ton padahal dalam kondisi normal permintaan gula bisa mencapai 2.400 ton per bulan. Untuk memenuhi permintaan, pemerintah daerah Yogja akan meminta bantuan dari pusat untuk menyalurkan gula pasir import. (eko/wur)