Indonesia kembali memasuki zona berbahaya dalam pandemi covid-19 belakangan ini. Tidak hanya orang dewasa yang terpapar virus corona, namun ternyata jumlah kasus corona terhadap anak juga sangat tinggi jumlahnya.
Diungkap oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan, bahwa Indonesia mencatatkan jumlah kematian corona tertinggi di dunia terhadap anak. Kasus corona pada anak di Indonesia mencapai 12,5 persen, sementara case fatality rate corona anak 3-5 persen.
“Data nasional saat ini menunjukkan kasus COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun, yakni 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus [COVID-19 di RI] ini adalah anak. Kedua, data IDAI menunjukkan case fatality rate-nya 3-5 persen,” kata Aman.
“Jadi kematian [anak] kita yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan kan? 1-8 [kena COVID-19] itu anak, dan meninggal 3-5 persen. Ini bervariasi tiap minggu,”
“Dan saya sering mengatakan 50 persen kematian anak itu balita. Jadi dari seluruh anak yang meninggal itu 50 persennya balita. Sementara kita liat di DKI aja 144 yang balita. Kita lihat di DKI testingnya banyak, masalahnya di tempat lain testingnya sedikit. Di-discount selalu testing ini,” ucapnya.
Salah satu faktor atas tingginya kasus corona terhadap anak ialah sedikitnya ruang ICU khusus anak yang disiapkan di sejumlah rumah sakit untuk menangani anak terpapar covid-19.
“Saya bisa katakan anak berbeda karena sampai saat ini ICU khusus anak tidak tersedia di sebagian besar RS. Apalagi saat ini SDM juga sedang menurun termasuk dokter dan perawat, dan obat-obatan yang khusus juga banyak tidak tersedia. Jadi kita bisa kolaps,” tambah Aman.
Baca Juga : Kasuari Indonesia Disorot Media Korea Dianggap Sebagai Burung Paling Berbahaya Di Dunia
Ketua IDAI ini pun mengimbau kepada orang tua agar senantiasa menjaga kesehatan dari anak dari segala aktivitas yang dilakukannya. Ia juga melakukan agar semua kegiatan anak usia 0-18 tahun dilakukan secara daring untuk sementara ini.
“Mari kita jaga anak-anak Indonesia yang hampir 90 juta ini, yang lahir setiap tahun 5 juta. Penuhi hak anak untuk sehat baik fisik maupun mental demi masa depan yang lebih baik. Hidup kita untuk apa kalau bukan anak? Jaga anak kita. jangan sampai anak ada yang sakit,” lanjutnya.