Perusahaan teknologi terkemuka asal Rusia, Yandex, tengah bersiap untuk berinvestasi di sektor infrastruktur digital dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Langkah ini disebut sebagai bagian dari penguatan hubungan internasional antara Indonesia dan Rusia, serta respons positif terhadap prospek ekonomi digital yang berkembang pesat di Tanah Air.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, mengungkapkan bahwa investasi dari Yandex akan melibatkan pengembangan data center, kolaborasi AI, dan pengembangan talenta digital. “Ini adalah hasil dari hubungan internasional kami. Banyak perusahaan dari Rusia, China, Amerika, dan Eropa yang tertarik dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Nezar pada Senin (11/11), di sela-sela peluncuran laporan UNDP bertajuk Bright Prospect, Lingering Shadows di Jakarta.
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, juga menyambut rencana ini dan menegaskan bahwa potensi ekonomi AI di Indonesia sangat besar. Diperkirakan, pengembangan AI bisa meningkatkan PDB hingga 12 persen atau setara USD 366 miliar pada 2030. “Kami mendukung rencana investasi Yandex ini sebagai upaya untuk memajukan ekosistem digital di Indonesia,” tutur Meutya.
Namun, Nezar menegaskan, Yandex harus mematuhi peraturan Indonesia, termasuk komitmen untuk menyaring konten negatif, yang sering dikaitkan dengan platform tersebut. Kesepakatan awal telah dibahas dalam pertemuan dengan CEO Yandex Search, Alexander Popovsky, pada Kamis (7/11).