Gandeng Laleilmanino, OKAAY Rilis Single ‘Pelipur Jenuh Rasa’

68
0
Gandeng Laleilmanino, OKAAY Rilis Single ‘Pelipur Jenuh Rasa'

OKAAY baru-baru ini kembali merilis single terbaru mereka berjudul ‘Pelipur Jenuh Rasa’ bersama Laleilmanino. OKAAY menggandeng produser yang telah mengiringi perjalanan karir mereka, yakni Laleilmanino.

Single ‘Pelipur Jenuh Rasa’ merupakan single yang penuh emosi namun tetap masih bertemakan cinta di dalamnya.

“Lagu ini ceritanya tentang seseorang yang minta kepastian dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya satu-satunya namun selalu ditunda-tunda,” ungkap Kaay.

“Memang menyakitkan sih ketika mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya,” lanjutnya berkisah tentang latar dari lagu ini.

Gandeng Laleilmanino, OKAAY Rilis Single ‘Pelipur Jenuh Rasa'

Penafsiran akan cinta yang begitu kompleks inilah yang membuat OKAAY selalu menghadirkan kisah cinta di setiap karya-karyanya. Selain itu, single ‘Pelipur Jenuh Rasa’ ini juga menjadi single yang menunjukkan proses pendewasaan dari OKAAY sebagai sebuah band.

Untuk single ini, Laleilmanino berperan sebagai Writer, Composer, sekaligus Producer sementara proses Mixing oleh Rayendra Sunitro dan Mastering oleh Dimas Pradipta di SumIt Studio. Kamga juga ikut membantu sebagai Vocal Director di lagu ini.

Video musik juga telah dirilis bersamaan dengan dirilisnya single ‘Pelipur Jenuh Rasa’ ini. Disutradarai oleh Gustaf Weldy dan menampilkan Nathasya Shadrina dan Bayu Malindo sebagai sepasang kekasih yang sedang kasmaran.

Baca Juga: Joko Anwar: Film Siksa Kubur Syuting Mulai 2023, Rilis 2024

Video musik untuk single ini terbilang cukup unik karena menghadirkan konsep dokumentasi dari kisah cinta dari sepasang kekasih tersebut. Simple namun penuh rasa seolah adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan video musik yang telah dirilis di channel Youtube official dari OKAAY ini.

“Lagu ini sekaligus juga jadi lagu penutup sebelum album kedua kami tahun depan. Dan harapan kami, semoga lagu ini dapat mewakili perasaan banyak orang yang sedang terpenjara dengan perasaannya sendiri karena menunggu sesuatu yang belum pasti,” tutup Okin.