Festival Film Indonesia 2020, Penanda Kemajuan Budaya di Tengah Keterbatasan

34
0

Gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2020 mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Piala Citra. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dan penjurian terdapat 21 kategori yang mendapat apresiasi pada penyelenggaraan FFI ke-40 ini.

Malam Anugerah FFI 2020

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, FFI tahun 2020 dapat menjadi penanda kemajuan budaya di tengah keterbatasan.

Lyodra/FFI 2020

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955, FFI digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman sendiri bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.

Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ade Firman Hakim – Ratu Ilmu Hitam

Turut hadir secara langsung pada perhelatan yang diselenggarakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center ini adalah Ketua Komite Festival Film Indonesia 2018 – 2020, Lukman Sardi; Duta Festival Film Indonesia 2020, Chicco Jerikho; Laura Basuki; Tissa Biani; Karina Salim; Mawar de Jongh; Aurelie Moeremans; Lyodra; Andi Rianto; Dr. Twindy Rarasati; Yayan Ruhian; dan Erwin Gutawa. Adapun keseluruhan acara disutradarai oleh Jay Subiakto.

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Christine Hakim – Perempuan Tanah Jahanam

Jay Subiakto menjelaskan bahwa acara Malam Anugerah Piala Citra konsepnya terinspirasi dari pekerja film dan keadaan Indonesia terkini. “Ide saya melihat dari perkembangan selama ini dari orang-orang film. Ide pembuka terinspirasi dari akun Instagram KKFauzi yang menggambar Save of Our Cinema dengan tokoh-tokoh yang terkenal di film Indonesia,” ungkap Jay.

Pemeran Utama Pria Terbaik: Gunawan Maryanto – The Science of Fictions (Hiruk-Pikuk Si Alkisah)

Lebih lanjut ia mengisahkan, konsep acara mencerminkan kerinduan orang untuk kembali ke bioskop. Dihadirkan pula tokoh-tokoh dari film yang masuk nominasi seperti ‘Susi Susanti: Love All’ dan ‘The Science of Fictions’, pahlawan super seperti Gatot Kaca, Gundala, Wiro Sableng dan lain-lain. Selain itu ditampilkan juga dokter dan tenaga kesehatan sebagai bentuk tribut kepada para tenaga media yang masih berjuang hingga saat ini.

Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Laura Basuki – Susi Susanti: Love All

Jay Subiyakto menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. “Jumlah penonton dibatasi di area bawah dan balkon. Juga semua kursi-kursi disusun untuk berjarak 1,5 meter. Mematuhi 3 M yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan,” tegasnya.

Ketua Komite Festival Film Indonesia 2018 – 2020, Lukman Sardi mengatakan, “Penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2020 tahun ini merupakan tantangan luar biasa bukan hanya dalam penyelenggaraan tapi juga jumlah film yang berkurang.

Lifetimes Achievement: Tatiek Maliyati W.S

Ia mengemukakan, keadaan pandemi yang mempengaruhi seluruh lini kehidupan adalah cobaan yang berat. Semua pekerja film terdampak dan banyak pula pekerjaan yang terhambat maupun melambat. “Namun dengan semangat yang tangguh dari semua pihak, keadaan ini jadi momentum luar biasa karena justru banyak hal yang dapat terwujud dalam bentuk empat pilar yaitu kerendahan hati, karya, inklusif, kolaborasi yang saling terhubung di setiap langkah,” tuturnya optimistis.

Film Cerita Panjang Terbaik: Perempuan Tanah Jahanam – Produksi: BASE Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, RAPI FILMS – Produser: Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson, Ben Soebiakto

Pemenang Piala Citra ditentukan dengan voting yang dilakukan oleh member FFI yang sudah terdaftar. Member FFI tersebut adalah mereka yang pernah dinominasikan atau menang Piala Citra sejak tahun 1955 hingga 2019.

Berikut daftar pemenang Piala Citra 2020. Kategori FFI 2020:

Film Cerita Panjang Terbaik: Perempuan Tanah Jahanam – Produksi: BASE Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, RAPI FILMS – Produser: Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson, Ben Soebiakto

Sutradara Terbaik: Joko Anwar – Perempuan Tanah Jahanam

Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik: Adriyanto Dewo – Mudik

Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik: Ernest Prakasa, Meira Anastasia – Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan – Skenario Adaptasi dari buku dengan judul sama, karya Meira Anastasia terbit tahun 2018 

Pengarah Sinematografi Terbaik: Ical Tanjung, I.C.S – Perempuan Tanah Jahanam 

Pengarah Artistik Terbaik: Vida Sylvia Pasaribu – Abracadabra

Penata Efek Visual Terbaik: Gaga Nugraha – Ratu Ilmu Hitam

Penyunting Gambar Terbaik: Dinda Amanda – Perempuan Tanah Jahanam

Penata Suara Terbaik: Mohamad Ikhsan, Anhar Moha – Perempuan Tanah Jahanam

Penata Musik Terbaik: Aksan Sjuman – Humba Dreams

Pencipta Lagu Tema Terbaik: Judul Lagu “Fine Today” – Musik/Lirik: Ardhito Pramono – Film: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Penata Busana Terbaik: Hagai Pakan – Abracadabra 

Penata Rias Terbaik: Eba Sheba – Abracadabra

Pemeran Utama Pria Terbaik: Gunawan Maryanto – The Science of Fictions (Hiruk-Pikuk Si Alkisah)

Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Laura Basuki – Susi Susanti: Love All

Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ade Firman Hakim – Ratu Ilmu Hitam

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Christine Hakim – Perempuan Tanah Jahanam

Film Cerita Pendek Terbaik: Jemari yang Menari di Atas Luka-Luka – Sutradara: Putri Sarah Amelia

Film Dokumenter Pendek Terbaik: Ibu Bumi – Sutradara: Chairun Nissa

Film Dokumenter Panjang Terbaik: You and I – Sutradara: Fanny Chotimah

Film Animasi Pendek Terbaik: Prognosis – Sutradara: Ryan Adriandhy

Lifetimes Achievement : Tatiek Maliyati W.S