Mereka yang mendapat gelar adalah Letjen TNI Djamin Gintings, tokoh dari Sumatera Utara. Ketua DPR Tahun 1950 ini pernah memimpin penumpasan DI/TII di Aceh yang dipimpin Daud Beureu’euh.
Gelar kedua diberikan kepada tokoh Jawa Timur, Sukarni Kartodiwirjo. Sukarni ikut berperan dalam perumusan naskah proklamasi. Dia juga ikut mendesak Soekarno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Tak cuma itu, Sukarni juga berjasa dalam menggerakan kekuatan pemuda untuk mendukung pemerintahan Indonesia dan dialah orang di balik layar dari terselenggaranya rapat raksasa di Lapangan Ikada.
Pahlawan berikutnya adalah Mayjen Mr H R Mohammad Mangoendiprojo. Tokoh Jawa Timur ini merupakan salah satu penggerak revolusi bersama Mustopo dan Bung Tomo. Dia mempunyai andil besar dalam mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai 100 juta gulden. Uang itu akhirnya digunakan untuk kepentingan perjuangan.
Yang keempat adalah KH Abdul Wahab Chasbullah tokoh asal Jawa Timur. Dia adalah aktivis pergerakan yang berasal dari pesantren.
Ahli waris yang menerima penghargaan Gelar Pahlawan Nasional masing-masing Letjen Djamin Ginting diwakili Likas Boru Tarigan, Sukarni Kartodiwirjo diwakili ahli waris dr. Emalia Sukarni Lukman, sementara KH Abdul Wahab Chasbullah diwakili oleh ahli warisnya Ny. Mahfudho Ali dan Mr. HR Moehammad Mangoendiprojo diwakili oleh Siti Hartini binti Mangoendiprodjo.
Upacara penyerahan gelar tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Negara Iriana, Mufida Kalla, pimpinan lembaga negara dan anggota Kabinet Kerja. ¬´ [foto Antara]