Jakarta (05/04/2012) Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan puncak hujan di Jakarta sudah terlewati. Puncak hujan yang terjadi pada dua hari berturut-turut senin dan selasa malam kemarin adalah pengaruh dari peralihan musim atau musim pancaroba. Di Balaikota Jakarta hari ini Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Tuwamim Mulyono mengatakan, masyarakat di Jakarta tidak perlu kkawatir karena curah hujan di Jakarta dan sekitarnya sudah melewati puncaknya pada awal minggu ini.
Menurutnya banjir di beberapa lokasi di Jakarta yang terjadi saat ini lebih banyak dipengaruhi tingginya curah hujan di wilayah-wilayah sekitar Jakarta sehingga menimbulkan banjir kiriman dengan massa air yang tinggi. Meski demikian khusus di Jakarta bagian barat secara sporadis curah hujan yang ada bisa dikategorikan lebat namun tidak selebat di kawasan sekitar Jakarta seperti curah hujan di Stasiun Pemantauan Cisarua sebesar 49 mm, Stasiun Atang Sanjaya 93 mm, dan Stasiun Tangerang 61 mm.
Sementara itu, Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Hariadi, mengatakan kondisi hujan yang terjadi Senin dan Selasa kemarin tidak tergolong ekstrim karena hanya menyebabkan banjir di sekitar daerah aliran sungai. Menurutnya hujan lebat kemarin masih jauh di bawah curah hujan yang terjadi pada 2002 dan 2007 sehingga dampaknya pun tidak sehebat pada tahun-tahun tersebut yang ketika itu mencapai 350 milimeter per hari sehingga tidak hanya membanjiri wilayah DAS saja tetapi juga keluar wilayah tersebut dan meluas. Hariadi memperkirakan bulan April hingga Mei 2012 masih memasuki musim dari masa transisi sehingga curah hujan walaupun lebat tetapi hanya berdurasi pendek dan akan semakin menurun . (eko/din)