Anak Anda Kidal? Jangan Memaksa Mengubahnya!

32
0

Setiap anak terlahir dengan kondisi yang berbeda-beda, termasuk menjadi anak yang kidal. Anak yang lebih dominan menggunakan tangan kiri dalam beraktivitas ini merupakan bagian dari 10 persen populasi orang kidal di dunia. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memang unik dan bukan hal buruk jika Si Kecil memang kidal.

Sebenarnya tidak ada usia tertentu saat Si Kecil menunjukkan ciri-ciri ini. Beberapa anak mulai menunjukkan dominasi tangan kiri ketika ia berusia 12-18 bulan dan beberapa lainnya baru terlihat ketika mereka berusia 3-4 tahun. Tangan dominan sendiri juga diturunkan secara genetik. Bila Anda dan suami kidal, maka kemungkinan Si Kecil kidal adalah 50 persen.

Meskipun ada budaya dan agama tertentu yang melarang penggunaan tangan kiri untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi faktanya, ada anak yang lebih dominan menggunakan tangan kiri, atau dikenal dengan istilah kidal.

Dra. Rustika Thamrin, S.Psi, seorang psikolog keluarga, menegaskan bahwa kidal bukanlah suatu kelainan atau penyakit. Kidal merupakan kecenderungan seorang anak yang memiliki dominasi otak kanan yang lebih berkembang, sehingga penggunaan tangan kirinya mendominasi di setiap kegiatan yang ia lakukan.

“Tak ada yang perlu diperbaiki dalam kasus kidal ini. Yang namanya kecenderungan, tidak mudah dipaksakan. Anak akan merasa tidak nyaman,” jelasnya.

Dampak Memaksa Anak Kidal

Rustika juga menambahkan, anak yang terlahir kidal memang tidak bisa dipaksakan untuk menggunakan tangan kanannya seperti anak pada umumnya, karena kidal merupakan suatu keunikan.

Bahkan, menurut Rustika, ada banyak dampak yang bisa timbul jika orang tua terus memaksakan anaknya yang kidal untuk menggunakan tangan kanan dalam setiap kegiatan, seperti berikut ini:

1. Berhenti Mencoba

Ketika anak dipaksa melakukan sesuatu yang tidak disukai, mereka akan mengalami kesulitan hingga akhirnya berhenti atau menolak untuk melakukannya. Akibatnya, perkembangan motorik halus yang seharusnya dilatih akan berhenti dan jadi kurang optimal.

2. Tertekan

Umumnya, ketika anak tidak melakukan apa yang dipaksakan orang tua, orang tua akan marah dan cenderung mengancam. Ketika ada ancaman atau hukuman fisik, anak akan merasa tertekan dan trauma hingga dapat mengganggu hubungan antara orang tua dan anak.

3. Terbebani

Saat orang tua memaksa anak menggunakan tangan kanan saat belajar, anak akan terbebani. Selain itu, motivasi belajarnya akan menurun, karena menurutnya, aktivitas belajar itu tidak menyenangkan dan tidak membuatnya nyaman. (M&B/SW/Dok. Freepik)

Sumber Mother and Baby Indonesia

LEAVE A REPLY