Waspada Child Grooming! Pelaku Bisa Siapa Saja, Termasuk Guru

1
0

Kasus guru mesum di Gorontalo baru-baru ini menguak praktik mengerikan yang dikenal sebagai child grooming. Modus pelaku yang membujuk dan memanipulasi korbannya, dalam hal ini seorang siswi SMA, sangat mengkhawatirkan. Pelaku, seorang guru, membangun hubungan dekat dengan korban dengan dalih memberikan bantuan belajar. Namun, di balik kebaikannya, tersimpan niat jahat untuk mengeksploitasi korban secara seksual.

Child grooming adalah proses manipulasi yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan kepercayaan korban, biasanya anak-anak atau remaja. Pelaku akan membangun hubungan emosional yang kuat dengan korban, memberikan hadiah, perhatian lebih, hingga membuat korban merasa nyaman dan bergantung padanya. Setelah berhasil membangun kepercayaan, pelaku akan mulai melakukan tindakan-tindakan yang berujung pada pelecehan seksual.

Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda child grooming pada anak. Perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti menarik diri dari lingkungan sosial, memiliki rahasia yang disembunyikan, atau memiliki barang-barang yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya, bisa menjadi indikasi adanya masalah. Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga diri dan berani berbicara jika merasa tidak nyaman dengan seseorang. Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, kita dapat bersama-sama melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan seksual.