Sebanyak 24 jemaah Indonesia wafat ketika dalam pelaksanaan proses puncak haji dengan wukuf di Aradah, yang dimulain pada 27 Juni 2023. Hal ini diungkap oleh Kepala Seksie Kesehatan Satgas Mina dokter Thafsin Alfarizi.
Diungkap mayoritas jemaah haji yang wafat dalam prosesi wukuf di Arafah ini merupakan lansia. Jamaah tersebut terbagi menjadi haji reguler dan khusus.
“Perkembangan sampai tanggal 29 Juni pukul 10.00 Waktu Arab Saudi jemaah haji yang wafat itu sebanyak 24 orang. Rinciannya, 22 reguler, 2 haji khusus,” ujar Thafsin, Rabu (29/6/2023).
Salah satu penyebab wafatnya jamaah haji ini ialah karena penyakit jantung hingga diabetes. Jamaah akan disemayamkan di Syarayah.
“Itu penyakit (jantung, paru-paru & diabetes) yang terbesar. Jemaah yang meninggal rencananya dimakamkan di Syarayah dekat Kota Makkah,” kata Thafsin.
Selain itu, cuaca yang cukup panas juga banyak yang membuat jemaah haji terkena heatstroke. Jamaah yang terkena heatstroke ini dikarenakan tak memakai pelindung diri serta kurangnya cairan.
“Ini merupakan data hari kedua dari tanggal 28 Juni selama jemaah berada di Mina. Penyebab terbanyak itu penyakit heatstroke. Mereka rata-rata berusia di atas 55 tahun,” bebernya.
Baca Juga: Sumbang Ke PP Muhammadiyah, Berat Sapi Kurban Jokowi Capai 1 Ton
Thafsin pun menghimbau kepada jemaah haji untuk memakai pelindungi diri untuk menutupi dari sengatan atau paparan sinar matahari.
“Imbauan untuk melontar sebaiknya ikutilah aturan yang sudah diatur pemerintah Indonesia, jam-jam tertentu sehingga untuk kepadatan maupun cuaca apabila ada cuaca cukup panas menggunakan penutup kepala atau payung kemudian kaca mata,” katanya.