Warga Baduy meminta sinyal internet dihapus dari daerahnya. Bahkan, Pemimpin Lembaga Adat Baduy, di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, sudah melayangkan surat ke Bupati Lebak.
Suku Baduy mengajukan permoohonan agar sinyal internet dihapuskan dari wilayajnya. Hal ini dibuat bertujuan untuk memperkecil pengaruh negatif dari internet kepada warga Suku Baduy.
“Usulan ini dibuat bertujuan sebagai upaya dan usaha kami pihak lembaga adat untuk memperkecil pengaruh negatif dari penggunaan terhadap warga kami,” kata Kepala Desa Kanekes, Saija.
Dalam surat yang dilayangkan ke Bupati Lebak, terdapat dua permohonan dari Suku Baduy. Pertama, yakni penghapusan sinyal, atau pengalihan pemancar sinyal, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi area blankspot alias bebas sinyal.
Sementara itu, poin kedua adalah permohonan pembatasan, pengurangan atau penutupan aplikasi serta konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.
Baca Juga: Terhitung Ada 70 juta Perokok di Indonesia, Terbanyak Ke-3 di Dunia
Warga Baduy sebelumnya telah melakukan musyawarah terhadap penghapusan sinyal internet di wilayahnya. Mereka mengaku keberatan dengan adanya tower sinyal internet yang memancar ke wilayah Tanah Ulayat Baduy.
“Arahan dari Lebaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” tutur Saija.