DUNIA hiburan sekarang berubah, berkembang teknologi, ponsel pintar dan sosial media membuat orang begitu mudah muncul ke permukaan dan menjadi seorang artis. Jalur-jalur mainstream seperti televisi bukan jadi tolak ukur yang harus dilalui untuk jadi seorang artis.
Fenomena paling dekat ialah maraknya youtuber saat ini yang jadi ‘artis baru’ di kancah industri hiburan. Ya, mereka bisa menjadi idola karena menawarkan konten yang menghibur secara konsisten hingga menciptakan ‘pasarnya’ sendiri. Era sekarang ialah era yang disebut Efek Rumah Kaca dalam lagunya: Pasar Bisa Diciptakan
Menanggapi hal itu, rupanya diakui oleh artis cantik Sophia Latjuba. Dia menerangkan bahwa teknologi yang menyebabkan kondisi perubahan dunia hiburan saat. Di mana membuat masyarakat berubah, baik pola pikirnya dan kebiasaanya.
Efeknya, mereka sudah banyak pilhan dalam mengonsumsi hiburan, tak melulu lewat TV. Tapi juga lewat aplikasi video streaming.
Sophia sendiri menganggap ini tantangan yang harus dia lewati. Ia berusaha tetap beradaptasi agar relevan dengan kebutuhan industri tetapi tetap memegang nilai-nilai yang diyakini.
“Jika saya ingin tetap menekuni industi ini, saya harus beradaptasi dengan sesuatu yang bahkan tidak saya sukai sebelumnya. Walau ada yang dilakukan oleh Millenials maupun generasi Z yang tetap tidak saya lakukan. Saya bilang pada Eva, apapun yang terjadi, kita harus berpegang pada nilai-nilai yang kita yakin. Values dont die. The live across generations,” terangnya secara eksklusif kepada redaksi Her World, Wisma MRA, lantai 5, Jakarta.
Adaptasi ini mengacu pada orientasi industri hiburan yang menyasar anak muda. Seolah, kata Sophia, jika usia kamu di atas 35 tahun, maka dianggap masanya telah selesai.
“Saya ingin membuktikan mereka salah. Saya bahagia dengan usia saya sekarang, menjadi cover majalah dan bisa menginpirasi para perempuan sesuai saja dan juga laki-laki,” terangnya.
Sumber Her World Indonesia