Jakarta (23/07/2012) Pemerintah akan segera membentuk pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif untuk produksi mobil listrik nasional. Pada wartawan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, hari ini Menko Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan pusat pengembangan ini merupakan gabungan kementerian riset dan teknologi, kementerian perindustrian, kementerian perhubungan, BUMN dan universitas-universitas. Nantinya, tim tersebut juga yang bertanggung jawab penuh sampai pada tahapan produksi masal. Menurut Hatta pemerintah menargetkan tahun 2014 mobil listrik nasional baik bus maupun city car diproduksi sampai 10 ribu buah.
Pemerintah juga akan mengeluarkan peraturan pemerintah atau PP terkait insentif dan disentif seperti pembebasan bea masuk untuk komponen-komponen mobil dan pembebasan pajak penjualan barang mewah atau PPNBM untuk mendukung percepatan produksi mobil listrik nasional. Hatta Radjasa, mengakui mobil listrik Ahmadi sudah baik meski masih perlu uji kelaikan terutama dari sisi keamanan. Hatta juga memastikan industri batere dalam negeri akan didiorong memproduksi batere yang lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan infrastruktur seperti tempat pengecasan mobil listrik.
5 Kampus Siap Riset Mobil Listrik
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengkoordinasikan 5 perguruan tinggi nasional untuk melakukan riset dan pengembangan terkait mobil listrik nasional. Kelima perguruan tinggi itu adalah UI, ITB, Universitas Gajah Mada atau UGM, Institut Teknologi Surabaya atau ITS dan Universitas Negeri Sebelas Maret atau UNS.
Di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, hari ini, Mendikbud Muhammad Nuh, mengatakan pihaknya bersama perguruan tinggi sudah melakukan pertemuan 3 kali termasuk pernah dihadiri Presiden Yudhoyono untuk membahas masalah riset dan pengembangan mobil listrik nasional. Nantinya, riset dan pengembangan oleh perguruan tinggi tersebut akan melibatkan kementerian riset dan teknologi serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI. Tapi pihak perguruan tinggi nantinya tidak akan terlibat dalam proses pembuatan atau pabrikasi mobil listrik nasional.
Mendikbud, Muhammad Nuh, menambahkan potensi mobil listrik nasional sangat luar biasa dan bagus sehingga perlu integrasi seluruh pihak. M Nuh berharap pada 10 Agustus nanti akan muncul produk-produk nasional yang baru lagi. (eko/nuk)