Jakarta (11/05/2012) Tim SAR gabungan dan TNI Polri berhasil menemukan 12 jenasah dari total 45 orang penumpang pesawat Sukhoi yang jatuh di lereng Gunung Salak Bogor Jawa Barat. Tim SAR melalui jalur darat berupaya mengevakuasi dengan membuat lokasi pendaratan heli atau helipad untuk digunakan membawa jenasah lewat helikopter ke lokasi helipad di Desa Cijeruk.
Dalam jumpa pers di Posko Halim Perdana Kusumah Jakarta hari ini, Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo mengatakan serpihan pesawat ditemukan pada posisi sisi samping lereng Gunung Salak. Ke-12 jenasah sampai saat ini belum bisa diidentifikasi karena masih dalam proses evakuasi jenasah ke pos pendaratan heli terdekat di Cijeruk. Tim gabungan SAR, TNI dan Polri terus bekerja untuk menemukan jenasah lainnya.
Sementara itu, sebanyak tiga tim identifikasi Polri disiapkan untuk mengetahui identitas 12 korban meninggal yang berhasil ditemukan Tim SAR sekitar jam 10 siang tadi. Di Posko Halim Perdana Kusumah Jakarta hari ini Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification Nasional, Kombes Pol Anton Castilani mengatakan 3 tim identifikasi berada di Posko Helipad Cijeruk Posko Halim Perdana Kusumah dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Ketiganya akan secara maraton melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas korban. Anton mengakui proses identifikasi bukan hal yang mudah dan bisa dilakukan dengan cepat. Tapi dengan standar yang dimiliki diharapkan jasad korban bisa diberikan kepada keluarga yang benar. Untuk itu, ia menghimbau, kepada keluarga korban jatuhnya pesawat sukhoi untuk menunggu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mengikuti proses identifikasi lebih lanjut.
Presiden SBY Kunjungi Keluarga Korban di Halim PK
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Bogor Jawa Barat. Saat mengunjungi keluarga penumpang pesawat Sukhoi di posko Halim Perdana Kusumah Jakarta hari ini, Presiden Yudhoyono mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan dengan berbagai cara dan melibatkan seluruh kekuatan SAR, TNI dan Polri. Untuk itu, upaya maksimal akan terus dilakukan dalam proses evakuasi sampai tuntas.
Menurut Presiden upaya evakuasi dan analisis atas penyebab jatuhnya pesawat akan dilakukan bersama tim dari Pemerintah Rusia. Dalam komunikasinya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tadi malam, Putin menyampaikan ucapan duka mendalam bagi keluarga korban. Pemerintah Rusia kata Presiden Yudhoyono juga mendukung penuh upaya proses evakuasi termasuk upaya mencari sebab jatuhnya pesawat.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kepresidenan RI, Julian Pemerintah Kerajaan Rusia menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk melakukan evakuasi dan investigasi kecelakaan pesawat Shukoi Superjet 100 di Gunung salak, Bogor, Jawa Barat rabu sore kemarin. ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma hari ini Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan tawaran itu disampaikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui hubungan telpon pada hari Kamis malam.
Julian menjelaskan, Tawaran tersebut disambut baik Presiden dan jajaran terkait seperti Kementerian Perhubungan terutama Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT untuk berkoordinasi dengan pihak Rusia. Menindaklanjuti, pembicaraan presiden tadi malam, Julian menambahkan, pihak Disaster Victim Identification atau DVI Mabes Polri dan Rusia akan melakukan proses identifikasi secara terbuka yang bekerja dengan prosedur secara internasional.
Selain itu, nantinya akan ada tim dari Rusia yang bekerja di bawah KNKT dan Dirjen Perhubungan yang dibentuk untuk menginvestigasi penyebab pesawat itu jatuh. Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha menambahkan. Selain dua poin tadi, dalam kesempatan tersebut. Putin juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban. Julian mengungkapkan, terkait santunan kepada keluarga korban sejauh ini kemungkinan maskapai Sukhoi yang akan memberikan santunan Sementara santunan dari pemerintah akan menunggu hasil investigasi penyebab kecelakaan. (eko/pum)