Jakarta (13/04/2012) Sebanyak 655 ribu orang di Asia dan Afrika meninggal akibat malaria. Tidak hanya itu di tahun 2011 ada 216 juta kasus positif malaria dan 3,3 milyar penduduk dunia beresiko malaria. Dalam jumpa pers di Jakarta hari ini, Dirjen pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, upaya pengendalian malaria di Indonesia menjadi bagian dari upaya global yang disebut roll back malaria.
Beberapa upaya pengendalian sudah dilakukan diantaranya dengan mengintensifkan jumlah pos pemantau malaria desa atau Polmaldes yang saat ini mencapai 2022 posmaldes. Posmaldes juga mengikutsertakan 2982 orang kader. Di tahun 2011 lalu upaya pencegahan penyebaran malaria juga dilakukan dengan membagikan 11 juta kelambu kepada masyarakat. Menurut Tjandra upaya tadi terus dikembangkan sambil berpedoman pada target terjangkit malaria 1 orang per seribu penduduk di tahun 2015 bisa terwujud.
Putri Astrid Kunjungi Indonesia
PBB akan mempelajari upaya Indonesia dalam memerangi penyakit Malaria lewat utusan khususnya putri Astrid dari Belgia. Putri Astrid datang dalam kapasitas sebagai Special Representative of the Roll Back Malaria atau RBM Partnership. Di Gedung Pancasila, Kementrian Luar Negeri RI, Jakarta hari ini, Menlu RI, Marty Natalegawa menjelaskan kunjungan Putri Astrid merupakan utusan langsung dari Sekjen PBB Ba Ki Moon untuk mempelajari upaya Indonesia menanggulangi penyakit Malaria. Menurut Marty dalam pertemuannya dengan Putri Astrid ia menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengangkat masalah ini pada forum ASEAN sehingga bisa memberikan penanganan yang lebih efektif dan menyeluruh.
Selain itu, Marty menjelaskan bahwa kesehatan merupakan salah satu elemen politik luar negeri Indonesia. I-Listeners, dalam memantau upaya Indonesia memerangi penyakit Malaria ini putri Astrid rencananya akan menetap sampai 15 April mendatang. Dalam kunjungannya ini, Putri Astrid akan melihat kesuksesan Indonesia dalam memerangi Malaria di Jakarta dan Bandar Lampung. Kunjungan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Malaria Sedunia 25 April mendatang. (eko/pum/ary)