Jakarta (04/05/2012) Komite Independen Pemantau Pemilu atau KIPP menemukan 30 persen lebih warga Jakarta yang memiliki hak pilih belum terdata dalam Daftar Pemilih Sementara atau DPS. Sementara itu hampir 65 persen lainnya tidak perduli dengan dengan pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta yang akan berlangsung 11 Juli mendatang. Dalam konferensi pers hasil penelitian di Jakarta hari ini, Ketua KIPP, Wahyudinata mengatakan sebagian besar angka temuan itu didapat karena kesibukan sehari-hari warga sehingga merasa belum mendapatkan informasi apapun.
Menurutnya dari temuannya, timnya juga menemukan ada satu anggota keluarga dalam satu rumah yang tidak terdaftar dalam DPS untuk pemilukada kali ini padahal dalam Pemilukada sebelumnya mereka terdaftar. Untuk itu, wahyudinata mendesak kepada seluruh petugas KPU DKI Jakarta untuk lebih serius menetapkan data pemilih sehingga tidak satupun pemilih yang kehilangan hak mereka dalam Pemilukada DKI mendatang.
Satpol PP Diminta Tertibkan Spanduk Kandidat
Ketua KIPP Wahyudinata juga menyoroti tindakan Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang diskriminatif dalam menindak pelanggaran pemasangan spanduk yang dilakukan oleh seluruh pasangan bakal calon pemilukada DKI Jakarta. Dalam temuannya, KIPP menemukan banyak calon yang mendompleng rumah ibadah, dan alat peraga resmi KPUD yang digunakan untuk menempelkan wajah kandidat. Menurutnya beberapa tindakan tersebut walaupun belum bisa dikatakan sebagai bentuk kampanye namun hal tersebut tergolong tidak etis sehingga Satpol PP juga harus berani tegas menindak pelanggaran yang dilakukan oleh semua pasangan calon itu.
Ketua komite independen pengawas pemilu, Wahyudinata juga menilai tim sukses dari semua calon tersebut yang seharusnya bertanggungjawab atas banyaknya pelanggaran yang terjadi khususnya di rumah ibadah itu. Ia menilai tim sukes dan para pendukung tidak mengerti aturan dan sengaja memanfaatkan tahapan pemutakhiran DPS menuju DPT. Apalagi dalam undang-undang pemilu nomor 10 tahun 2008 jelas mengatur bahwa tempat ibadah dan sarana pendidikan bukan tempat untuk melakukan kampanye. I-Listeners, dalam penelitian ini, KIPP menerjunkan 25 relawan KIPP dibeberapa titik di wilayah Jakarta dalam rentang waktu 30 april sampai 3 Mei 2012. (eko/din)