11 Orang Tewas dalam Ritual yang Digelar di Pantai Payangan Jember

19
0
11 Orang Tewas dalam Ritual yang Digelar di Pantai Payangan Jember

Ritual yang diadakan Kelompok Tunggak Jati Nusantara di Pantai Payangan, Desa Sumerejo, Jember, Jawa Timur memakan korban. Sebanyak 11 orang tewas terseret ombak pada Minggu (13/2) sekitar pukul 00.25 WIB.

Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo mengatakan bahwa sebuah ritual yang dilakukan oleh Kelompok Tunggak Jati Nusantara di Pantai Payangan adalah ‘ritual ketenangan’. Namun, ritual tersebut justru berujung maut dengan menyebabkan 11 orang anggota tewas terbawa arus ombak, sementara 13 orang anggota lainnya selamat.

“Kami belum memastikan ritualnya. Namun, menurut informasi warga, itu ritual ketenangan katanya,” ujar AKBP Herry, mengutip JPNN.

11 Orang Tewas dalam Ritual yang Digelar di Pantai Payangan Jember

Hingga kini ritual di Pantai Payangan berujung berujung maut tersebut masih diselidiki oleh Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Arya Wiguna. Terdapat unsur pidana dalam kejadian tersebut yang hingga memakan korban. Sebelumnya sendiri warga setempat telah memberitahu untuk tidak mengadakan ‘ritual ketenangan’ ini di bibir pantai.

“Masih kami dalami kasus ritual itu. Kalau ada unsur pidananya, maka bisa dijerat Pasar 359 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang, apalagi ada warga sekitar yang sebelumnya sudah mengingatkan agar tak menggelar ritual di tepi laut,” kata AKBP Herry.

Hery melanjutkan bahwa diadakannya ritual ini bertujuan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang sedang menimpa anggotanya.

“Kata guru spiritual mereka masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ungkap Hery.

Sejumlah 13 orang yang selamat pun telah dimintai tanggapannya terhadap ritual yang dilakukan oleh Kelompok Tunggak Jati Nusantara ini. Menurut mereka, ketiak berada di tepi laut mereka tidak melihat datangnya ombak.

“Menurut korban selamat, mereka tidak melihat ombak yang datang dari arah kanan, tiba-tiba menerjang. Di sana ada tebung yang menghalangi pandangan,” jelasnya.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah