Studi Ungkap Sumber Polusi Udara dari Kendaraan Dilebih-lebihkan

84
0
Studi Ungkap Sumber Polusi Udara dari Kendaraan Dilebih-lebihkan

Belakangan ini pemerintah mengklaim jika salah satu sumber utama polusi di Jakarta adalah emisi gas dari transportasi kendaraan bermotor.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan alias KLHK menyebut bahwa kendaraan bermotor menyumbang polusi udara terbanyak dengan presentase 44 persen.

Studi Ungkap Sumber Polusi Udara dari Kendaraan Dilebih-lebihkan

Akan tetapi kajian terbaru dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) menyebut bahwa  pemerintah “terlalu melebih-lebihkan peran transportasi” dalam penyebaran polusi.

Mereka membuktikannya dengan membandingkan data tingkat polusi udara pada masa pandemi dengan sebagian besar pekerja di ibu kota menjalani kerja dari rumah (WFH).

WFH sendiri mulai diberlakukan di Jakarta pada 12 Maret 2020. Pada 30 Maret 2020, pemerintah mengumumkan darurat kesehatan nasional.

Studi Ungkap Sumber Polusi Udara dari Kendaraan Dilebih-lebihkan

Dalam analisis CREA, dengan tujuan mengidentifikasi perubahan kualitas udara selama masa karantina pandemi Covid-19 di Asia Tenggara, WFH membuat tingkat polutan Nitrogen Oksida (NO2) di Jakarta mengalami penurunan sekitar 40 persen dibandingkan pada 2019.

Namun, studi yang sama menunjukkan tingkat PM2.5 tetap konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. CREA menyebut ini “menunjukkan bahwa masalah polusi udara di kota ini sangat dipengaruhi oleh polutan dari daerah sekitar.”

Lebih lanjut CREA menyebutkan pencemaran udara di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh emisi PM2.5, tapi juga emisi polutan lain yang diubah menjadi partikel PM2.5 di udara, seperti emisi SO2 dan NOx.

Seperti sektor ketenagalistrikan merupakan sumber emisi SO2 yang dominan (93 persen), sedangkan transportasi merupakan sumber emisi NOx terbesar (56 persen), disusul oleh sektor ketenagalistrikan dan industri.

Baca Juga: Mengetahui Anemia Aplastik yang Buat Babe Cabita Dirawat

Pembakaran biomassa dan limbah merupakan sumber emisi PM terbesar, diikuti oleh transportasi. Biomassa digabungkan dengan sektor pertanian, komersial, dan perumahan, dan bersama dengan pembakaran limbah, menghasilkan 47 persen emisi PM.