La Nina Diprediksi Bertahan hingga Maret 2025: Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

0
0
Source: Tirto.id

Fenomena iklim La Nina diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2025, membawa peningkatan curah hujan yang signifikan di Indonesia. Kondisi ini dapat memicu sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah barat Indonesia.

Fenomena iklim La Nina diprediksi oleh Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) akan bertahan hingga awal 2025. Berdasarkan laporan yang dirilis NOAA pada 14 Oktober 2024, peluang terjadinya La Nina mencapai 60% untuk periode September-November dan kemungkinan akan berlangsung hingga Maret tahun depan.

La Nina merupakan fenomena yang terjadi akibat penurunan suhu permukaan laut di kawasan tropis Samudra Pasifik, yang menyebabkan curah hujan berlebih di sejumlah wilayah. Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memprediksi kemunculan La Nina pada Oktober 2024, yang berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 40% di beberapa daerah.

Menurut BMKG, kondisi ini bisa menyebabkan “kemarau basah,” yakni peningkatan curah hujan meskipun musim kemarau masih berlangsung. Dampak dari La Nina ini juga berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan badai tropis.

Angin Monsun Australia diperkirakan masih dominan hingga Oktober 2024, sebelum berganti dengan angin Monsun Asia yang membawa lebih banyak hujan pada November 2024. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor.