Pulau Sumatera baru saja melewati krisis pemadaman listrik serentak yang melanda hampir seluruh wilayahnya selama dua hari, 4-5 Juni 2024. Peristiwa ini mengundang berbagai pertanyaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.
PT PLN (Persero) selaku penyedia layanan listrik di Indonesia telah menyampaikan penjelasan resmi terkait penyebab pemadaman tersebut. Berikut ulasannya:
Pemadaman listrik di Sumatera bermula pada Selasa (4/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Gangguan terjadi pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuklinggau – Lahat di Sumatera Selatan.
Akibatnya, sistem kelistrikan di Sumatera Selatan mengalami gangguan dan memicu domino effect, sehingga aliran listrik padam di seluruh provinsi di Sumatera. Pemadaman ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk aktivitas masyarakat, industri, dan bisnis.
PLN bergerak cepat untuk mengatasi gangguan dengan mengerahkan ratusan personel. Upaya pemulihan dilakukan secara bertahap dan memakan waktu sekitar 48 jam.
Hingga Kamis (6/6) pagi, aliran listrik di seluruh wilayah Sumatera telah pulih 100%. Sebagai bentuk tanggung jawab, PLN memberikan kompensasi berupa potongan harga 10% kepada pelanggan yang terdampak pemadaman.
Menurut PLN, penyebab utama pemadaman listrik di Sumatera adalah gangguan pada sistem kelistrikan di Sumatera Selatan. Gangguan ini terjadi akibat beberapa faktor, yaitu karena adanya hujan lebat dan angin kencang di wilayah Sumatera Selatan yang memicu gangguan pada jaringan transmisi, pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang menimpa transmisi dan menyebabkan kerusakan, dan isolator pada jaringan transmisi mengalami gangguan, sehingga aliran listrik tidak dapat mengalir dengan lancar.