Kesuksesan film KKN di Desa Penari kini telah menciptakan rekor sebagai film terlaris Indonesia sepanjang masa. Namun, ternyata dibalik kesuksesan itu terdengar kabar bahwa figuran pemeran hantu di KKN di Desa Penari hanya dibayar Rp 75 ribu.
Film KKN di Desa Penari belakangan menjadi pusat perhatian bagi para pecinta film Tanah Air. Film horor yang diambil dari kisah nyata ini mampu menembus 7 juta penonton sejak tayang perdana pada 30 April lalu.
Selain itu, KKN di Desa Penari juga baru-baru ini telah dinobatkan sebagai film terlaris Indonesia sepanjang masa mengalahkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Sebelumnya, peringkat pertama film terlaris Indonesia sepanjang masa ditempati oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dengan capaian 6.858.616 penonton.
Di tengah kesuksesan film KKN di Desa Penari, terdengar kabar bahwa salah satu pemeran hantu yang bernama Subardo mengaku hanya dibayar Rp 75 ribu untuk satu kali pengambilan gambar tanpa dialog. Subardo dalam pengakuannya juga mengatakan bahwa wajahnya dirias dan tak boleh dihapus selama 24 jam serta mata tak boleh terpejam selama syuting berlangsung.
“Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup,” ucap Subardo, dikutip dari Suara.com.
Perwakilan rumah produksi MD Pictures dan sutradara, Awi Suryadi pun angkat bicara atas kabar figuran yang dibayar Rp 75 ribu itu. Ia mengaku tidak tahu mengenai angka yang didapatkan oleh para figuran yang pembagian honornya telah diatur oleh agency.
“Terkait kabar honor 75 ribu rupiah untuk para figuran tanpa dialog, MD Pictures sebelum syuting melakukan deal dengan pihak agency untuk koordinasi para figuran,” demikian pernyataan tertulis yang diterima dari pihak MD Pictures dilansir dari Liputan6.com
“Jadi kami tidak tahu deal jumlah (detail pembagian honor) antara pihak agency dan para figuran tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Nicholas Saputra & Ariel Tatum Tampil Mesra di Trailer Sayap Sayap Patah
Sementara itu, untuk masalah make up yang tidak boleh dihapus selama 24 jam, Awi membantahnya. Ia mengungkapkan bahwa proses make-up tidak berlangsung hingga satu hari penuh.
“Saya enggak tahu bayaran pemain utama, pendukung ataupun figuran. Tapi kalau masalah make-up tidak boleh dihapus 24 jam sih, itu bisa saya pastikan enggak begitu faktanya,” ia meluruskan.
“Proses make-up (atau merias para figuran) dimulai jam 9 atau 10 pagi dan hari itu kita syuting sampai jam 10 malam.” ujarnya.
Penulis: Rifqi Fadhillah