Fasilitas jembatan penyeberangan orang

170
0

Berbicara mengenai fasilitas umum di Jakarta, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan salah satu fasilitas yang biasanya terletak di dekat halte-halte bus dan jalan raya, yaitu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Banyak sekali keluhan-keluhan mengenai JPO, dari kurangnya penerangan di jembatan, sampai dari kenyamanan dalam jembatan tersebut.

Dalam Jakarta Menjawab (01/02) bersama Kamal Rasyid dan Feli Sumayku, kedatangan Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga, Sukowibowo yang akan membahas mengenai JPO.

Kali ini, diadakan sesi tanya-jawab mengenai masalah-masalah mengenai JPO.

Q : Bagaimana tanggapan Anda mengenai keluhan-keluhan yang ada berhubungan dengan Jembatan Penyeberangan?

A : Memang sudah banyak sekali keluhan mengenai hal ini. Mulai dari kurangnya penerangan, jalanan dan atap bolong, besi karatan dan sebagainya.

Kami baru saja mendapat limpahan kewenangan dinas perhubungan, baru saja diterima pada Februari 2017. Ini untuk mengenai perbaikan halte, JPO, dan lainnya.

Q : Apa saja yang sudah dilakukan selama sebulan ini?

A : Kami masih melakukan inventarisasi dan masih berlanjut karena banyaknya JPO yang harus didata, sekitar 278 JPO di Jakarta.

Q : Apakah orang-orang yang biasanya bermain biola, saxophone, gitar dll di Jembatan Penyeberangan itu diperbolehkan?

A : Menurut aturan, JPO itu fungsinya hanya untuk orang menyeberang. Kalo seperti ada orang ngamen, atau pedagang itu tidak boleh.

Q : Bagaimana pandangan Anda mengenai persepsi orang-orang yang setuju dengan adanya pedagang di Jembatan Penyeberangan?

A : Seperti yang saya katakan, JPO fungsinya untuk orang menyeberang. Kalau dibilang sepi untuk pengamanan, yang perlu ditambah adalah penerangan.

Nanti kita juga bisa usulkan setiap JPO harus ada CCTV.

Q : Selain JPO, adakah Jembatan Penyeberangan lainnya?

A : Jembatan Penyeberangan Orang itu hanya sebagai nama bahwa oranglah yang memakainya. Tetapi pernah juga kita melihat orang membawa peliharaan di JPO.

Itu diperbolehkan karena JPO hanya sebagai nama. Tetapi untuk kendaraan bermotor tentunya tidak boleh.

Q : Bagaimana tanggapan Anda mengenai JPO yang rusak akibat cuaca yang tidak menentu?

A : Salah satu penyebab kerusakan JPO adalah iklan-iklan reklame, yang mana JPO tidak dapat menahan keseluruhan beban.

Misalkan ada angin kencang atau hujan sehingga rubuh.

Q : Apa prioritas yang paling utama dalam hal perbaikan JPO?

A : Kita akan memperbaiki terlebih dahulu bagian kanopi di bagian atas, lalu railling atau pagernya. Plat border sudah banyak yang bolong-bolong, termasuk bagian glagar yang sudah keropos dan karatan.

Kalau itu semua sudah dilakukan, baru dipercantik.

Jika I-Listeners ada keluhan atau ada ide mengenai JPO, bisa menghubungi Dinas Bina Marga di 021-3844444 dan juga Whatsapp di nomor yang sama atau bisa juga di Twitter @BinaMargaDKI, dan e-mail [email protected].

I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini.

[teks Andre Fransisco]

Baca juga:
Kisah perjalanan sang legenda musik Indonesia, “Chrisye”
Dian Sastrowardoyo yang berjuang dalam cuplikan film “Kartini”
Indonesia Fashion Week 2017 siap digelar

LEAVE A REPLY