Suku-suku di Indonesia memiliki banyak keanekaragaman yang unik serta kekhasan yang dimiliki masing-masing wilayah. Bahkan, tanpa disangka ada suku di Indonesia yang bermata biru, seperti layaknya orang yang tinggal di benua Eropa.
Seperti diketahui, biasanya orang-orang yang memiliki garis keturunan bermata biru merupakan orang-orang ras Kaukasoid atau orang yang biasanya tinggal di benua Eropa. Hal inilah alasan mengapa benua Eropa dijuluki sebagai benua biru, dikarenakan mayoritas penduduk Eropa memiliki bola mata berwarna biru.
Namun, rupanya bola mata biru tidak hanya dimiliki oleh orang-orang Eropa, namun ternyata orang Indonesia juga ada yang memiliki mata biru. Ada tiga suku di Indonesia yang memiliki mata biru.
Suku apa sajakah yang dimaksud? Simak ulasannya berikut ini dikutip dari Akun Instagram Disdik Jawa Barat.
Suku Lamno
Penduduk Desa Lamno ini berlokasi di Aceh, yang ternyata merupakan keturunan Lamno yang berasal dari cucu bangsa Portugis. Sebagian besar masyarakatnya bermata biru, berkulit putih, berhidung mancung, dan berpostur tinggi seperti orang Eropa.
Pada zaman dahulu penduduk setempat banyak melakukan kawin campur antara penduduk lokas serta warga Portugis. Bangsa Portugis sendiri dahulu banyak tinggal di Aceh untuk berdagang ketika zaman penjajahan dan banyak juga dari mereka yag menikahi warga setempat.
Suku Buton
Suku Buton berada di Sulawesi Tenggara, yang ternyata juga sebagian besar warganya merupakan hasil perkawinan silang dengan bangsa asing Portugis.Penduduk Suku Buton memiliki bola mata biru terang dan berkulit cokelat.
Kabarnya selain dari garis keturunan, mata biru yang dimili Suku Buton merupakan kelainan genetik langka yang disebut Waardenburg Syndrome.
Suku Lingon
Suku Lingon berada di daerah pedalaman Halmahera, Maluku. Warga suku Lingon bermata biru dan berkulit putih, layaknya seperti orang Eropa.
Namun, setelah diselidiki ternyata pada zaman dahulu sekitar 300 tahun silam dikabarkan ada sebuah kapal dari Eropa yang tenggelam di dekat perairan Halmahera. Beberapa orang yang selamat kemudian tinggal di tengah pedalaman hutan Halmahera Timur dan membentuk komunitas yang disebut Lingon Tribe atau Suku Lingon.
Penulis: Rifqi Fadhillah