Tantangan Menjadi Ibu Masa Kini

80
0

Meski peran sosok ibu tetap sama dari masa ke masa, ibu masa kini menghadapi tantangan berbeda. Di era digital ini, mendapatkan informasi, bertanya mengenai kebingungan perihal anak, atau menambah wawasan untuk menjadi seorang ibu yang baik bukanlah hal yang sulit. Akan tetapi kemudahan mendapatkan informasi atau berkomunikasi antara ibu masa kini rupanya juga dapat menjadi salah satu tantangan yang dialami oleh modern motherhood.

Dalam rangka menyambut Hari Ibu Nasional pada tanggal 22 Desember 2018, BincangShopee bersama TigaGenerasi menghadirkan Saskhya Aulia Prima, M.Psi (Psikolog TigaGenerasi), Danesya Juzar (Founder of @productivemamas) dan Wiwiek Wiral (Founder of BIOTALK.ID) dalam talkshow dan workshop Mother’s Day Special: Surviving Modern Motherhood.

Perempuan, termasuk ibu, memiliki kontribusi dan hubungan yang dekat dengan Shopee. Lebih dari 55 persen pengguna Shopee adalah perempuan, dan kategori Mom & Babies termasuk dalam Top 5 Kategori Terfavorit.

“Di edisi BincangShopee kali ini, Shopee merasa perlu untuk mengajak ibu-ibu masa kini untuk lebih kritis sekaligus berpikiran terbuka terhadap perkembangan global. Harapannya tentu dengan begitu daya saing Indonesia di kancah internasional bisa turut terdongkrak,” sambut Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee.

Melihat perkembangan dan maraknya topik dari modern motherhood, berikut ini adalah 4 tantangan yang sering menjadi hal yang membuat ibu masa kini panik. Yuk kita simak!

1. Sandwich Parenting (Parenting bersama Kakek Nenek)

Generasi yang berbeda pastinya memiliki cara berpikir yang berbeda. Tentu saja, dengan perbedaan zaman dan perkembangan teknologi, aspek kehidupan pun ikut berubah. Perbedaan cara berpikir dan mendidik anak menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh ibu masa kini yang sering berada di posisi antara membesarkan anak sesuai dengan zaman atau mendengarkan orang tua yang sudah memiliki pengalaman lebih. Salah atau benar menjadi salah satu sumber kebingungan yang utama.

2. Working Mom vs Stay at Home Mom

Hal ini menjadi salah satu yang sering membuat bimbang para ibu masa kini. Banyak muncul pemikiran, manakah yang terbaik untuk anak dan keluarga? Apakah menjadi full time mom atau tidak apa-apa untuk tetap bekerja. Komentar atau perbedaan pendapat akan isu ini kerap kali menjadi kegalauan yang sering dialami oleh ibu masa kini.

3. Milestones Anak

Setiap ibu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak. Begitu juga dengan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak tidaklah harus sama dengan anak lain atau terpatok dengan umur. Poin ini menjadi salah satu sumber kepanikan yang dialami oleh ibu masa kini. Komentar dari sesama ibu kerap terdengar, terutama jika anaknya belum mengalami perkembangan yang sama dengan anak lain.

4. Mom-Shaming

Setiap ibu baru rentan menghadapi mom-shaming. Istilah mom-shaming berarti merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari pilihan-pilihan yang dianut si pengkritik.

Perilaku mom-shaming bisa berupa sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif. Mom-shaming dapat pula dilakukan secara langsung di hadapan ibu yang dituju dan secara online di media sosial.

Menjawab tantangan yang dialami oleh ibu masa kini, BincangShopee mengajak para ibu untuk menjadi generasi #IbuAntiPanik di 2019. Para ibu dipersilahkan untuk membuat resolusi di tahun 2019 dengan menuliskan beberapa tantangan atau kepanikan yang dialami.

Para peserta juga diberikan tips & trik untuk menghadapi tantangan tersebut, salah satunya dengan memiliki me time yang cukup. Nah sekarang sudah siap jadi #IbuAntiPanik di 2019 nanti bukan? Selamat hari Ibu! (M&B/SW/Dok. Freepik)

LEAVE A REPLY