Sutradara Andibachtiar Yusuf Klarifikasi Dugaan Kekerasan di Lokasi Syuting

41
0

Sutradara Andibachtiar Yusuf akhirnya buka suara mengenai tudingan kekerasan di lokasi syuting yang menyeret namanya dalam beberapa hari terakhir. Lewat media sosial, ia memberikan pernyataan resmi yang diawali dengan tulisan “Surat Cinta untuk Teman-teman” pada Jumat (2/9).

Dalam keterangan itu, Andibachtiar Yusuf atau yang akrab disapa Ucup menyinggung banyak hal, seperti awal kisah menggarap serial Catatan Akhir Sekolah, perubahan platform yang akan menayangkan serial tersebut, hingga persiapan praktis.

Salah satu hal yang turut disinggung adalah permasalahan pemeran figuran atau extras yang kemudian diduga menjadi penyebab dugaan kekerasan di lokasi syuting.

“Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi.”

“Saya pernah memaksakan syuting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya, saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai kesepakatan,” cerita Ucup.

“Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja “kru”) untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal.”

“Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN,” demikian klarifikasi Andibachtiar Yusuf.

Setelah kejadian itu, kata Ucup, proses syuting berlanjut kembali hingga seorang ayah menghampirinya dan komplain karena tidak terima anaknya mendapatkan kekerasan di lokasi kerja.

Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, ‘Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf.’ Si bapak tampaknya tidak terima,” ujar Ucup.

Sebagai informasi, Kasus ini bermula lewat sejumlah unggahan Juandini dimedia twitter. Dalam unggahan itu, Juandini sama sekali tidak memberikan identitas apapun soal terduga pelaku atau pun proyek yang dimaksud, selain bahwa terduga pelaku disebut mengaku sebagai “sutradara terganteng”.

Juandini itu mengaku menahan diri untuk menceritakan kejadian tersebut hingga proyek syuting rampung. Ia mengaku tidak terima atas perlakuan tersebut.

Menanggapi unggahan Juandini tersebut,  CEO Paragon Pictures Robert Ronny menyatakan meminta maaf atas ramai kabar dugaan kekerasan dalam lokasi syuting salah satu proyek yang digarap perusahaannya. Ia juga mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja dengan terduga pelaku kekerasan.

Sementara itu, buntut dari dugaan kekerasan di lokasi syuting,  Asosiasi sutradara Indonesia, Indonesian Film Directors’ Club (IFDC) mengumumkan mengeluarkan sutradara Andibachtiar Yusuf dari lembaga tersebut.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang diunggah di media sosial, Kamis (1/9), IFDC menyatakan mereka “menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia”.

Redaksi
Latest posts by Redaksi (see all)