PSBB Transisi, KRL Sampai Pukul 22.00 WIB

12
0

PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) memberlakukan jam operasional baru KRL mulai hari ini. Perubahan jam operasional dilakukan karena DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

“Mulai Kamis, (15/10) KRL akan beroperasi mulai pukul 04.00 hingga pukul 22.00 WIB. Pada masa PSBB Transisi ini, PT KCI mengoperasikan sebanyak 985 perjalanan KRL dengan 91 rangkaian kereta yang beroperasi setiap hari,” kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020).

Jam operasional baru itu akan mulai berlaku pada hari ini ini, 15 Oktober 2020. PT KCI juga tetap memberlakukan pembatasan penumpang di gerbong KRL, yaitu sebanyak 40 persen dari kapasitas.

“Kapasitas pengguna di tiap kereta tidak mengalami perubahan, yaitu 74 orang per kereta atau sekitar 40% dari kapasitas pengguna di waktu sebelum pandemi,” jelasnya.

Penyesuaian itu disebut Anne sesuai dengan aturan jam operasional moda transportasi publik selama masa PSBB transisi. KRL Jabodetabek akan beroperasi di 80 stasiun yang ada di 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Berikut ini jumlah perjalanan KRL untuk setiap lintasnya di masa PSBB transisi:

1. Lintas Bogor/Depok-Jakarta Kota (PP), sebanyak 214 perjalanan per hari

2. Lintas Bogor/Depok/Nambo-Angke/Jatinegara (PP), sebanyak 182 perjalanan per hari

3. Lintas Cikarang/Bekasi-Jakarta Kota (PP), sebanyak 186 perjalanan per hari

4. Lintas Rangkasbitung-Tanah Abang (PP), sebanyak 213 perjalanan per hari

5. Lintas Tangerang-Duri (PP), sebanyak 104 perjalanan per hari

6. Lintas Jakarta Kota-Kampung Bandan- Tanjung Priok (PP), 86 perjalanan per hari

PT KCI juga mengimbau penumpang untuk terus mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak antarpenumpang di stasiun maupun di dalam gerbong KRL. Khusus untuk masker, KCI mengimbau penumpang menggunakan masker minimal 3 lapis.

“PT KCI juga mewajibkan para pengguna KRL untuk selalu menggunakan masker minimal tiga lapis yang terbukti efektif mencegah dan mengurangi penyebaran melalui droplet,” ujarnya.

[teks timnewsroom/detikcom]