Soal banjir di Jakarta, apakah normalisasi yang disebutkan oleh Pemerintahan DKI Jakarta adalah satu-satunya cara untuk meredam banjir?
Atau ada cara lain untuk menanggulangi bencana tersebut? Sekarang sudah sampai tahap mana sih normalisasi tersebut?
Dalam Jakarta Menjawab bersama Kamal Rasyid dan Feli Sumayku kedatangan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendrawan.
Q: Kenapa kira-kira banjir kemarin itu sangat parah?
A: Ya yang namanya bencana, kita tidak bisa prediksi seperti tahun-tahun sebelumnya. Dulu orang bisa prediksi. Belajar dari pengalaman seperti ini memang kita akui intensitas air hujan sangat tinggi, ditambah lagi kemarin kita sedang siaga satu karena ada kiriman dari pintu air Katulampa, Bogor.
Sehingga debit air tinggi ditambah curah hujan yang juga tinggi. Tetapi kita masih tertolong oleh rob laut yang masih rendah.
Jujur boleh katakan, kita akui kemarin memang tinggi permukaan air masih jauh dari yang diprediksi, sehingga terjadi banjir di beberapa titik seperti Cipinang Melayu, SMA 8 Bukit Duri, dan di beberapa titik di Jakarta Selatan. Disamping intensitas hujan yang tinggi, program normalisasi kita memang belum mencapai 100%.
Q: Sudah berapa persen program normalisasi tersebut?
A: Sekarang ini pencapaiannya sudah mencapai 70%. Karena memang program normalisasi ini tidak semudah yang dibayangkan.
Berhadapan dengan masyarakat yang bernotabene masih berdiri juga bangunannya, atau menyangkut masalah hak yang mereka sendiri juga perlu seperti diberikan ganti rugi.
Jujur saja untuk masalah realokasi ke rumah susun, ketersediaannya unutk saat sekarang sangat terbatas. Jadi sekarang kita lagi mengejar untuk percepatan pembangunan rumah susun di tahun 2017 ini.
Sementara Pak Gubernur sudah mengeluarkan statement kalo memang rumah susun belum tersedia, kita jangan dulu untuk melakukan penertiban di lapangan.
Tapi kita kemarin dengan Pak Gubernur, dan Kepala Balai meninjau lokasi di Bukit Duri yang terdampak banjir kemarin, kita membahas bagaimana proses percepatan ini.
Karena dari BBWC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) selaku pelaksana pembangunan infrastruktur yang membangun di 13 sungai di DKI Jakarta kita sampaikan karena untuk pembebasan lahan nya sudah diurus oleh Dinas Sumber Daya Air.
Q: Bicara soal perbedaan antara banjir dan genangan, apakah bisa dijelaskan?
A: Sebelumnya saya mau menjelaskan kejadian kemarin. Beberapa genangan di DKI Jakarta itu totalnya kami hitung ada 141 titik genangan yang tersebar di 5 wilayah kota, dan intensitas tertinggi berada di wilayah Jakarta Timur.
Terkait dengan masalah banjir atau genangan, ini memang untuk sebagian orang seolah-olah kata/bahasa yang menjadi plesetan.
Kita perlu ketahui memang yang namanya genangan itu dikategorikan untuk kurun waktu dibawah 24 jam. Jika diatas 24 jam itu bisa dikatakan banjir.
Karena terkait dengan masalah yang kita kerjakan seperti pengungsi, bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat. Jadi ini memang sebagai SOP kita.
Q: Untuk masalah term yang membedakan banjir dan genangan ini siapa yang mengeluarkan?
A: Ini yang mengeluarkan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Itu sudah resmi. Seperti ketika di Cipinang Melayu itu memang dikatakan banjir karena diatas 24 jam dan terdapat pengungsi, beda ketika di Bukit Duri itu disebut genangan karena surut dalam kurun waktu 5 jam dan tidak ada pengungsi.
Q: Untuk penanggulangan agar cepat surut, bagaimana caranya?
A: Yang jelas pastinya kita mengerjakan program normalisasi. Kemudian kita melakukan yang namanya refungsi saluran. Kita bekerja keras bagaimana kita bisa segera mengembalikan fungsi saluran drainase-drainase yang ada.
Q: Adakah project selanjutnya yang akan dilakukan dan diselesaikan?
A: Yang sudah jelas menyelesaikan program normalisasi dan kita fokuskan di wilayah Selatan dan Timur. Program normalisasi Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kali Pesanggrahan.
I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini.
[teks: Rivat Adi Mulya | foto: dok. IRadio FM]
Baca juga:
Akting menyentuh Dev Patel dalam Lion
Kiat menjaga kesehatan di tempat kerja
Pecel Madiun yang menggugah selera