Pemprov DKI Akan Tiadakan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Rumah

21
0

Jakarta (02/09) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal meniadakan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pertimbangannya karena ditemukannya klaster rumah tangga. Faktanya, ada pasien isolasi mandiri yang tidak melaksanakan prosedur dengan baik dan benar.

“Jadi selama ini ditemukan klaster-klaster di rumah tangga. Ada terpapar positif, terpapar ibunya, bapaknya, anaknya, pamannya kenapa? Karena ketika melakukan isolasi mandiri belum tentu mengerti tentang protokol pencegahannya. Karena tidak semua orang tahu tentang ini,” ucap Anies dalam rekaman suara yang diterima, Selasa (1/9/2020).

Menurut Anies, pasien yang diizinkan melakukan isolasi mandiri selama ini adalah pasien yang memiliki tempat tinggal cukup luas. Namun, nyatanya tak semuanya disiplin dan memiliki pengetahuan tentang protokol kesehatan.

“Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas milik pemerintah adalah mereka yang tinggal di permukiman padat. Yang tidak bisa melakukan isolasi secara mandiri, tetapi yang memiliki rumah tinggal yang cukup masih dibolehkan isolasi mandiri di rumah,” kata dia.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta bakal sepenuhnya bertanggung jawab mengisolasi pasien di lokasi yang telah ditentukan, baik di rumah sakit maupun Wisma Atlet.

“Di sisi lain kita tahu bahwa ikhtiar untuk memotong mata rantai harus tuntas. Karena itu, diambil kebijakan ini bahwa isolasi akan diselenggarakan oleh pemerintah,” tambah Anies.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyiapkan regulasi agar semua pasien Covid-19 bisa diisolasi di rumah sakit ataupun tempat yang disediakan pemerintah.

Nantinya tidak akan ada isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 meski hanya bergejala ringan atau tanpa gejala.

“Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas milik pemerintah adalah mereka yang tinggal di permukiman padat. Ke depan, semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah. Dengan begitu, kita akan bisa insya Allah memutus mata rantai secara lebih efektif,” ujar Anies.

Berdasarkan data Selasa kemarin, ada 8.764 orang yang masih menjalani perawatan, baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit. Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 941 orang per Selasa kemarin.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 41.250 orang. Sebanyak 31.267 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 75,8 persen. Lalu, 1.219 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3 persen.

Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 8.764 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.

[teks kompas.com | foto tirto]