Pasokan Dipastikan Aman, Masyarakat Dihimbau Tak Perlu Panic Buying

67
0

Jakarta (04/03), Fenomena panic buying terjadi usai pemerintah mengumumkan 2 kasus virus Corona di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020.

Sejak kemarin sejumlah supermarket dipadati pembeli yang memborong bahan makanan. Supermarket yang ramai dikunjungi warga berada di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keramaian serupa juga terjadi di Superindo Ujung Aspal Pondok Gede.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait fenomena ini. Ia menjamin ketersediaan sembako dan obat-obatan dalam jumlah yang aman.

“Bapak Presiden tadi menyampaikan tidak perlu ada kepanikan karena terkait dengan ketersediaan sembako obat-obatan dan yang lain, pemerintah sudah menyiapkan semua dan komunikasi dengan asosiasi-asosiasi,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020) dilansir dari Detik.com.

Masyarakat diimbau tidak membeli barang secara berlebihan di pusat perbelanjaan. Airlangga juga menjamin pemerintah menjaga stabilitas harga.

“Jadi kita tidak perlu untuk membeli dengan jumlah yang banyak dan juga posisinya cukup tersedia cukup aman sehingga perlu dibeli secukupnya saja,” jelas Airlangga.

Hal senada juga diutarakan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Dia mengimbau masyarakat agar tidak perlu melakukan panic buying. Agus juga memastikan tak ada kelangkaan pasokan pasca-Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif virus corona.

“Masyarakat kalau belanja tidak perlu panik. Belanjalah sesuai kebutuhan. Kami memastikan pasokan cukup. Belanja secukupnya saja, kalau berlebihan kan sayang,” kata Agus dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengimbau masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan dalam menanggapi adanya pasien Covid-19.

Kepanikan dinilai hanya akan mempersulit diri dan memicu harga-harga produk kesehatan yang diperlukan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona semakin melambung tinggi.

“Apalagi dalam hal menggunakan masker dan hand sanitizer,” kata Tulus.

Presiden Jokowi pada Senin kemarin mengumumkan kasus pertama virus corona di Tanah Air. Ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif virus corona.

Keduanya adalah seorang ibu (64) dan putrinya (31) yang belum lama ini melakukan kontak dengan warga negara Jepang. Pasien saat ini diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

[teks timnewsroom/berbagaisumber | foto jakartapost.com]