Miris! Atlet NTT Ini Hanya Dijemput Mobil Pikap Seusai Raih Emas PON Papua

58
0
Miris! Atlet NTT Ini Hanya Dijemput Mobil Pikap Seusai Raih Emas PON Papua

Pemandangan yang cukup miris didapat oleh atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Susan Ndapataka setelah ia berhasil meraih medali emas PON XX Papua 2021. Tanpa sambutan yang kurang berarti, seusai meraih medali emas untuk NTT Susan Ndapataka hanya dijemput dengan menggunakan mobil pikap.

Susan Ndapataka telah berhasil mengharumkan nama daerahnya NTT dalam PON XX Papua 2021. Ia berhasil mempersembahkan emas dari cabang olahraga (cabor) muaythai kelas 60 kilogram putri.

Diketahui, itu merupakan emas pertama untuk NTT pada PON XX Papua 2021. Prestasi dari Susan itu diraih usai laga final yang berjalan sengit di GOR STT Gidi, Sentani, Minggu (3/10/2021).

Miris! Atlet NTT Ini Hanya Dijemput Mobil Pikap Seusai Raih Emas PON Papua

Namun begitu meraih gelar juara, beredar foto Susanti Ndapataka dijemput dengan menggunakan untuk kembali ke NTT. Foto ini dibagikan oleh akun Twitter @narkosun01.

“Ini benar2 keterlaluan dan memalukan. Susanti Ndapataka, peraih medali pertama NTT di PON XX Papua dijemput pick up saat kembali ke rumahnya dari bandara tanpa ada sambutan dari Pemprov NTT.” tulis akun Twitter @narkosun01.

“Mana apresiasi dr pemprov NTT dan gubernur? Terlalu!” tambahnya.

Setelah berita ini viral dan beredar luas di masyarakat, Pemerintah Provinsi NTT akhirnya memberikan pernyataan secara resmi terkait pemberitaan soal atlet muay thai, Susanti Ndapataka yang dijemput menggunakan mobil pikap seusai meraih emas PON Papua.

Baca Juga : TNI Indonesia Masuk Jajaran Teratas Militer Terkuat Dunia! Kalahkan Australia dan Israel

Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) telah mengambil inisiatif untuk melakukan penjemputan dan penyambutan terhadap atlet muay thai peraih medali emas, Susanti Ndapataka bersama pelatih dan manajer yang tiba di bandara El Tari. Namun, pelatih dari Susan memilih untuk bersama dengan komunitasnya menggunakan mobil pikap.

“Setelah keluar dari ruang tunggu,  kami lakukan penjemputan dan pengalungan bunga.  Kami tawarkan berkali-kali kepada atlet, manajer serta pelatih untuk bersama-sama (dengan kami) ke GOR tapi pelatih bilang, biar kami dengan komunitas yang jemput, “jelas Willem Enga, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah Raga NTT.

“Namun sekali lagi pelatih tetap memilih untuk bersama komunitas Sumba dan Laskar Timor serta memakai tumpangan pick up yang disediakan komunitas tersebut dan langsung menuju ke camp latihan.” tambahnya.

 

Penulis : Rifqi Fadhillah

Redaksi
Latest posts by Redaksi (see all)