Setiap hari Senin, program prime time 89.6 FM IRadio Jakarta menghadirkan pakar dari bidang kesehatan untuk menyampaikan tema kesehatan. Pada Senin, 18 Mei 2015, penyiar Masih Pagi Pagi Ayumi Astriani dan Sandy Andarusman kedatangan dr. Santi Ayu Saraswati sp. OG untuk menjelaskan menstruasi dan sindrom pre-menstrual alias PMS.
Mengawali obrolannya, dr. Santi menjelaskan bahwa menstruasi dialami oleh setiap perempuan normal akibat terjadinya pelepasan dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan. “Darah yang keluar itu di antaranya memang sel telur,” katanya.
Gejalan yang dialami perempuan saat menjelang terjadinya menstruasi atau premenstrual syndrome (PMS), diduga terjadi akibat peningkatan hormon estrogen. “Gejalanya memang berupa perubahan mood, mudah lelah, lebih sensitif, dan cairan yang meningkat di daerah payudara, kaki, termasuk otak,” kata dr. Santi.
Periode menstruasi secara normal terjadi sekitar 3 hingga 7 hari dan PMS yang muncul sekitar 7 – 10 hari sebelumnya. “Yang pasti setiap indovidu berbeda, yang paling berpengaruh di antaranya capek dan stres,” kata dr. dr. Santi.
Salah satu keluhan yang dialami perempuan saat menstruasi adalah nyeri haid atau dismenore. “Nyeri ini berasal dari kontraksi otot rahim,” katanya. Dismenore normal dialami saat haid dengan gejala rasa tak nyaman di bagian perut bawah. “Jika rasa sakitnya jadi lebih hebat, bisa konsultasikan ke dokter kandungan,” kata dr. Santi.
Di antara banyak mitos mengenai PMS dan menstruasi, dr. Santi menjelaskan, misalnya makan buah nanas tidak akan berpengaruh buruk terhadap rahim atau kondisi menstruasi perempuan. “Justru, kandungan mangan yang tinggi dalam nanas bisa mengurangi nyeri haid,” katanya
Selain itu, olah raga seperti berenang dinilai dr. Santi justru bagus untuk membuat rileks otot perut saat menstruasi. “Mungkin agar lebih higienis, gunakan tampon dibanding pembalut yang tidak higienis saat berenang,” katanya.
Obat yang direkomendasikan dr. Santi untuk mengurangi nyeri haid di antaranya adalah asam mefenamat atau ibuprofen. “Kalau jamu, secara medis belum terjamin keampuhannya,” ujar dr. Santi.
Ada pun jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat menstruasi adalah sayuran hijau karena bisa membantu asupan zat besi yang berkurang serta produk susu untuk asupan kalsium. “Soda tidak berpengaruh dengan kelancaran haid,” ujarnya.
Dengarkan terus Masih Pagi Pagi Sehat setiap Senin mulai jam 8.00 pagi hanya di 89.6 FM IRadio Jakarta, Indonesia Keren Banget!