Kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2015 lewati target

715
0
Prau, Dieng

Badan Pusat Statistik [BPS] dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata [Kemenpar] merilis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara [wisman] pada tahun 2015 yang melampui target yang ditetapkan.

Dari target hanya 10 juta pengunjung serta angka proyeksi sebesar 10.017 juta, ternyata kunjungan pada tahun lalu tercatat mencapai 10.406.759 wisatawan mancanegara.

Untuk kunjungan melalui 19 pintu masuk sebesar 9.729.350 jiwa atau 93,49%, melewati pintu perbatasan, 370.869 jiwa atau 3,56% dan kunjungan singkat selama satu tahun sebanyak 306.540 jiwa atau 2,95%.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan dalam jumpa persnya akhir tahun lalu kalau proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara 2015 tumbuh sebesar 7,2%. Dari angka tersebut perolehan devisa pariwisata mencapai USD 11,9 miliar atau sebesar IDR 163 triliun, dengan perhitungan rata-rata wisman menghabiskan USD 1.190 per kunjungan jika mereka liburan di Indonesia selama 8,5 hari.

Arief Yahya juga melakukan langkah percepatan pariwisata dengan mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas antara lain Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Kepulauan Seribu, Danau Toba, Wakatobi, Bromo-Tengger-Semeru, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, dan Morotai.

“Dari 10 destinasi prioritas ini kita proyeksikan akan diperoleh 8,5 juta wisatawan mancanegara,” Ujar Menteri Arief Yahya sebagaimana dikutip dari laman Kemenpar [02/02].

Adanya pemberian Bebas Visa Kunjungan [BVS] untuk 90 negara [Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2015] saat ini, dan rencananya akan ditambah menjadi 174 negara tahun ini diprediksi akan meningkatkan 1 juta wisman dan pemasukan devisa sebesar USD 1 milyar.

Tidak hanya BVS, Indonesia juga menghapus Clearance Approval for Indonesia Teritory [CAIT/PerPres 105 Tahun 2015] dengan begitu akan diperkirakan meningkatnya jumlah kunjungan kapal pesiar [yacht] yang berkunjung ke Indonesia, yang diproyeksikan dalam lima tahun ke depan mencapai 5000 kapal pesiar dengan pendapatan devisa USD 500 juta.

Dalam regulasi yang baru untuk kapal pesiar juga membolehkan menurunkan dan membawa penumpang di lima pelabuhan di Indonesia, yaitu Tanjung Priuk (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Soekarno-Hatta (Makassar), dan Benoa (Bali).

Sedangkan untuk target tahun 2016, Kemenpar menargetkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 12 juta jiwa dengan pendapatan devisa sebesar IDR 172 triliun. Untuk kunjungan wisatawan nusantara Kemenpar juga menargetkan 260 juta jiwa dengan uang yang dibelanjakan sebesar IDR 223,6 triliun. [teks Rashed Hannan | foto @bartno]

LEAVE A REPLY