Komnas HAM Menemukan Indikasi Keterlibatan Ulama Dalam Kasus Sampang

54
0

Jakarta (28/08/2012) Komnas HAM menemukan adanya indikasi ulama di Jawa Timur ikut memprovokasi rasa kebencian terhadap warga Muslim Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur karena menolak keberadaan mereka dan menyatakannya sebagai faham yang sesat. Di kantor Komnas HAM, Jakarta hari ini, ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim mengatakan Komnas HAM menemukan ada pertemuan ulama yang mendeklarasi penolakan Syiah di Sampang. Meski begitu, mereka belum menemukan bukti kuat pelaku yang menggerakan kelompok itu. Ifhdal menjelaskan Kampanye di Pemilu Kada di Sampang juga ikut mempengaruhi timbulnya konflik karena kerap dijadikan ajang memupuk rasa kebencian terhadap warga muslim Syiah di Sampang. Ifdhal menambahkan efek dari penyerangan terhadap warga Syiah ini membuat Pemerintah Indonesia harus mempertanggung jawabkan komitmennya terhadap toleransi pada pertemuan dewan HAM PBB September mendatang. Apalagi dalam pertemuan Universal Periodic Review atau UPR sebelumnya Indonesia masih belum menjalankan 38 dari 86 rekomendasi yang perlu dilakukan untuk menciptakan rasa aman pada kaum minoritas.

NU Bantah Berseteru dengan Warga Syiah
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama, Said Aqil Siradj menegaskan kalau konflik kelompok warga di Sampang, Madura bukanlah perseteruan antara Nadhatul Ulama dengan kelompok Syiah. Ditemui di kantor Presiden Jakarta hari ini, Said Aqil mengatakan  perbedaan mazhab sudah ada sejak dulu. Namun  diantara ulama atau kyai Pasuruan dan ulama Syiah di Bangil Madura tidak pernah bentrok atau berseteru. Ia menilai bentrok warga yang berujung meninggalnya warga disebabkan perebutan pengaruh keluarga Tajul Muluk.(eko/ary)

LEAVE A REPLY