Ketika Cedera, Haruskah Datang ke Tukang Urut?

513
0
cedera lutut
CEDERA memang tidak ada yang bisa menduga. Saat kondisi itu terjadi, katakanlah keseleo di bagian ankle kaki, biasanya orang bakal merujuk pada pengobatan tradisional, yakni dukun patah tulang. Hal itu tak sedikit orang yang sudah menjalaninya dan mengaku enak kalau diurut atau dipijat. Tetapi, apakah langkah itu benar?
Menjawab hal itu dr. Iman Widya Aminata, Sp. OT – Dokter Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah, menerangkan bahwa pijat itu memang enak. Tidak ada salahnya dengan kegiatan massage. Yang salah hanya melakukan pijat pada kasus yang salah. Maksudnya, perhatikan dulu masalah dasarnya apa. Dari situ baru mengambil penanganan, agar bisa mengatasi keluhan seseorang secara utuh. Tidak sementara saja.
“Jadi, dokter sama tukang urut jangan dianggap musuhan ya. Terpenting, harus tahu kapan ke dokter atau ke tukang urut,” kata dokter Iman.
“Kalau setelah dipijat rasa sakitnya makin kuat, itu tanda sudah timbul masalah lebih besar dan harus dibawa ke dokter. Misal, kram pada leher di mana kalau digerakan makin cedera. Nah, Jika kamu setelah diutut leher tidak bisa digerakkan, itu harus ke dokter. Karena diduga kuat sudah terjadi masalah di dalamnya.”
Sementara itu dr Dimas Radithya Boedijonk Sp. OT (K) mengatakan, diurut lebih enak karena tukang urut melakukan tekanan yang lebih tinggi di tempat keluhan sakit. Sehingga rasa sakit sebelumnya terkaburkan. Itu terjadi karena mengurut memberi relaksasi jadi ototnya lebih rilek.
Tetapi, belum tentu masalahnya terselesaikan. Ya, karena banyak masalah besar cedera berat saat diurut sebenarnya masalahnya tidak hilang atau sudah terjadi pembengkakan di dalam. Dan baru episode 3-4 baru ke dokter.
“Dan dikondisi itu, mereka dipikirannya kalau ke dokter harus MRI (scan) dan bayarnya mahal, kemudian harus operasi. Padahal 80 persen kasus cedera hanya perlu difisioterapi,” kata dokter Dimas.
Oleh karenanya, pungkas dokter Dimas, jika mengalami cedera yang sudah beberapa hari belum baikan, sebaiknya datang konsultasi ke dokter. Agar terlihat masalah awalnya dan diberi penanganan yang tepat sebagai langkah pengobatan.
Sumber artikel dari Her World Indonesia