Kebiasaan gigit kuku pengaruhi kesehatan pencernaan

231
0
IrFM-S2-GigitKuku

Apakah Anda termasuk orang yang mempunyai kebiasaan menggigit kuku? Lebih baik stop kebiasaan buruk tersebut. Selain membuat bentuk kuku menjadi tidak bagus, kebiasaan menggigit kuku juga bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Kebiasaan menggigit kuku ternyata mempunyai dampak yang sangat merugikan. Dilansir dari Daily Mail, dokter kulit Richard Scher dari New York‚ Well Cornell Medical College berpendapat kebiasaan menggigit kuku dapat meningkatkan risiko terinfeksi Salmonella dan E. coli yang dapat menyebabkan diare, muntah-muntah, bahkan sakit tifus.

Scher menyadari bahwa kebiasaan buruk tersebut terkadang datang ketika manusia dalam keadaan panik, namun kebiasaan itu harus dikurangi mengingat bahwa kondisi kuku yang hangat dan lembab sangat sempurna untuk bakteri. Jika bakteri sudah membentuk koloni dan Anda menggigit kuku, bakteri tersebut menyebabkan masalah lambung dan kelainan saluran pencernaan atau infeksi.

Tak hanya itu, risiko lain dari kebiasaan menggigit kuku adalah adanya infeksi paronikia atau kondisi medis yang ditandai dengan peradangan di sekeliling dasar lipatan kuku kulit yang ada di samping kuku disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi tersebut menyebabkan bengkak pada ujung jari dan membutuhkan operasi untuk penangannya.

Selain itu, orang dengan kebiasaan menggigit kuku juga harus siap dengan ancaman virus Human Papilloma Virus [HPV], sejenis kutil yang bisa menyebar ke mulut melalui jari. Jika sudah berpindah, virus ini akan memunculkan permasalahan pada gusi dan mulut.

Menggigit kuku juga akan menyebabkan oklusi gigi atau saat gigi atas dan bawah bertemu, sehingga akan membuat bentuk gigi jadi aneh jika terus dilakukan dalam jangka waktu yang lama, ungkap Scher.

I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini.

[teks @nandazahra | foto shutterstock]

LEAVE A REPLY