Ini Perbedaan Pembangunan Zaman SBY dengan Jokowi

74
0

Setiap pemerintahan memiliki caranya masing-masing dalam hal pembangunan di Tanah Air. Hal ini pun diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengenai perbedaan pembangunan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Joko Widodo (Jokowi).

Membangun sebuah negara memiliki tantangan serta peluangnya masing-masing dari setiap pemerintahan. Dijelaskan oleh Menkominfo, Johnny G Plate, jika SBY pada eranya membangun fasilitas dan infrastruktur, sementara Jokowi melakukan akselerasi pembangunan.

“Pak Presiden SBY membangun, Pak Presiden Joko Widodo, dalam kabinetnya, melakukan akselerasi pembangunan untuk memberikan kontinuitas dan keberlangsungan pembangunan nasional kita,” ujar Johnny G Plate.

Dalam kepemimpinan era SBY dengan 10 tahun pemerintahannya (2004-2009, 2009-2014), beberapa infrastruktur berhasil dibangun. Diungkap oleh Johnny G Plate, SBY telah membangun 189,2 kilometer dalam tol, proyek pembangunan 24 bandara, 14 bendungan, dan pembangunan infrastruktur infrastruktur fisik lainnya.

Sementara itu, Jokowi pun juga telah membangun sekitar 1.540 km jalan tol, 29 bandara, dan sembilan konstruksi dan 12 bendungan. Hal ini ditargetkan rampung pada tahun 2023.

“Pembangunan infrastruktur yang telah dirintis pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, pembangunan infrastruktur dilakukan secara akseleratif dengan tetap menjaga keseimbangan antara belanja perlindungan sosial bagi masyarakat rentan melalui berbagai program dan insentif di dalam APBN,” ucap Plate.

Perbedaan pembangunan era SBY dan Jokowi ini sebelumnya sempat menjadi sorotan setelah disindir oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut AHY, sebagai besar proyek infrastruktur telah dibangun pada era SBY, sementara Jokowi hanya tingga menyelesaikan sisanya.

“Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” ungkap AHY.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi
Latest posts by Redaksi (see all)