Ini Bocoran Desain Ibu Kota Baru Indonesia

163
0

Jakarta (22/8) Rencana Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota Republik Indonesia ke Kalimantan semakin matang. Bahkan dokumen berisi Grand Desain Ibukota baru Indonesia itu telah “Bocor” ke publik. Dokumen dengan logo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di sudutnya itu juga berisi visi dari ibu kota negara Indonesia baru yang berbunyi “sebagai katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia”.

Bocornya dokumen itu pun dibenarkan oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja. Meski begitu, Endra menyebut bahwa dokumen yang beredar masih sebatas sebuah gagasan. Dalam dokumen itu digambarkan bahwa ibu kota baru Indonesia akan lebih mencerminkan identitas bangsa seperti dengan dibangunnya Monumen Pancasila di tengah lapangan ibu kota.

Dibangunnya Monumen Pancasila di tengah lapangan berbentuk pentagram itu menyimbolkan konsep pancasila. Diharapkan dengan dibangunnya monumen Pancasila bisa menghimpun keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nantinya, Istana Negara akan dibangun tepat di depan monumen Pancasila di mana sekelilingnya terdapat ruang terbuka hijau.

Dari segi transportasi, rencananya pemerintah akan membangun Moda Raya Terpadu (MRT) seperti di Jakarta. Namun begitu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa pembangunan MRT akan dilakukan secara bertahap. “Masa depannya sama, musti MRT. Planning-nya ada MRT, tapi itu bertahap,” kata Budi Karya.

Untuk fasilitas lainnya, akan dibangun juga danau buatan yang cukup besar di bagian belakangnya. Semantara di sisi kiri bagian belakang Istana Negara akan dibangun kompleks rumah dinas menteri yang mengelilingi sebuah area ruang terbuka hijau yang cukup luas. Sedangkan di sisi kanannya, terdapat Markas Besar TNI/Polri.

Dalam desain ibu kota baru nanti juga akan mengandalkan teknologi informasi (TI) dan komunikasi seperti dengan membangun moda transportasi yang terintegrasi dan juga untuk meningkatkan produktivitas kerja. Hal itu dilakukan agar ibu kota baru nantinya menjadi kota yang cerdas.

[Teks Tim Newsroom & Berbagai Sumber] [Foto Kementerian PUPR]