![Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]](https://iradiofm.com/wp-content/uploads/2023/10/Cerita-di-Balik-Syuting-Petualangan-Sherina-2-NGOBROL-BARENG-180x135.webp "Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]")
Wayang kulit baru-baru ini jadi perbincangan hangat di media sosial menyusul brand Adidas Singapura yang menyebut bahwa wayang kulit sebagai warisan budaya Malaysia dalam perilisan sepatunya edisi wayang kulit. Netizen dari Indonesia pun kemudian menyerbu Instagram dari Adidas Singapura hingga membuat mereka meminta maaf atas kekeliuran tersebut.
Wayang kulit sendiri memang merupakan warisan budaya khas Indonesia. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi atau Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Wayang telah hadir sejak 1500 tahun sebelum Masehi dari para cendikia nenek moyang suku Jawa di masa silam. Wayang dimainkan dalam ritual pemujaan roh nenek moyang dan dalam upacara-upacara adat Jawa.
Kata wayang berasal dari kata “Ma Hyang” yang artinya merujuk kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai bayangan, dikarenakan wayang dapat disaksikan oleh penonton dari belakang kelir.
Awal mula budaya wayang kulit masuk Indonesia terjadi ketika India mulai memasuki Tanah Air untuk menyebarkan agama Hindu. Hal ini yang menyebabkan wayang kulit berasimilasi dengan budaya lokal dari India.
Saat agam Islam mulai tersebar di Indonesia, pertunjukkan yang mengagung-agungkan dewa dalam bentuk manusia dilarang. Hal ini kemudian membuat Raja Raden Patah mengambil inisiatif untuk mengubah wayang golek menjadi wayang purwa yang terbuat dari kulit dengan hanya menampilkan bayangan saja.
Wayang kulit ketika itu terbuat dari bahan kulit sapi yang telah lebih dulu diproses menjadi kulit lembaran. Kulit lembaran tersebut kemudian dipahat dengan peralatan khusus, yaitu besi berujung runcing berbahan dari baja. Sementara itu tangkai dari wayang kulit berasal dari bahan tanduk kerbau dengan warna keemasan.
Wayang pun telah tersebar di daerah-daerah di seluruh Indonesia dengan jenis-jenis berbeda. Tiap daerah memiliki wayang khas yang memiliki cerita berbeda berdasarkan cerita rakyat di daerahnya.
Baca Juga : Iwan Fals Dapat Penghargaan Khusus Di AMI Awards 2021
Jenis wayang-wayang di Indonesia seperti wayang kulit, wayang bambu, wayang kayu, wayang potehi dan ada juga wayang orang. Tujuan dari pertunjukan wayang sendiri adalah sama yakni menyampaikan cerita kepada penonton, baik itu sebagai hiburan sekaligus pelajaran.
Penulis : Rifqi Fadhillah
- Abdan Al Khairat - Februari 7, 2024
- Jill Van Diest - Februari 7, 2024
- Feli Sumayku - Februari 7, 2024
