Bertemu, Mantan Napi dan Keluarga Korban Terorisme Saling Memaafkan

21
0

Jakarta (28/02) Pemerintah mengadakan program penanggulangan terorisme dengan mempertemukan mantan narapidana terorisme, penyintas dan keluarga korban terorisme. Mereka terlihat duduk bersama dalam satu ruangan.

Kegiatan ini bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI). Acara digelar di hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).

Beberapa menteri hadir dan akan memberi pengarahan dalam acara ini. Mereka adalah Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Idrus Marham, Menristek Dikti M Nasir dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhikiri. Hadir pula Kepala BNTP Komjen Suhardi Alius.

Acara ini dihadiri sekitar 124 orang mantan napi terorisme dan 51 orang penyintas. Mereka duduk bersama dalam beberapa meja bundar, termasuk dengan para pejabat pemerintah.

Salah satu peserta program ini adalah Mantan terpidana bom Makassar Muchtar Daeng Lau yang mengaku mendapatkan maaf dari keluarga korban. Bagi Muchtar, saling memaafkan membuat kondisi lebih baik.

Muchtar Daeng dihukum 7 tahun penjara oleh pengadilan karena dinyatakan terkait dengan bom Makassar tahun 2002. Hukuman itu dijalaninya selama 4 tahun 7 bulan setelah beberapa kali mendapatkan remisi.

Saya selama keluar dari penjara, saya tidak risih dan bahkan langsung diterima semua pihak. Terbukti hari ini saya ketua Forum Umat Islam Bersatu di Sulsel,” kata Muchtar.

Jadi saya merasa tidak tersisihkan dari masyarakat karena sejak dalam penjara sampai hari ini saya tidak merasa berada di luar Indonesia,” tuturnya.

Muchtar berharap ke depannya tidak ada lagi aksi terorisme di Indonesia karena menurutnya kegiatan itu adalah suatu keburukan.

[teks timnewsroom\detik.com | foto media indonesia]

LEAVE A REPLY