Anaknya Dibuang Hidup-Hidup Di Sungai oleh Oknum TNI, Sang Ayah Minta Jokowi Turun Tangan

104
0
Anaknya Dibuang Hidup-Hidup Di Sungai oleh Oknum TNI, Sang Ayah Minta Jokowi Turun Tangan

Kasus tiga oknum anggota TNI yang menabrak dan membuang jasad dua sejoli bernama Handi (16) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat belakangan hari terakhir menjadi sorotan publik. Kini, ayah dari salah satu korban tabrak lari tersebut memohon kepada Presiden Jokowi untuk mengusut tuntas kasus ini.

Kronologi kejadian korban tabrak lari dari dua sejoli bernama Handi dan Salsabila ini berdasarkan hasil penyelidikan, dilakukan oleh tiga prajurit TNI AD yaitu Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh. Setelah menabrak, ketiga prajurit TNI ini tega membuang korban di Sungai Serayu, Jateng.

Diungkap oleh Kopral Dua A dalam keterangannya bahwa Koptu A Sholeh sempat memberi saran kepada Kolonel P untuk membawa kedua korban ke rumah sakit. Namun, saran tersebut dihiraukan oleh Kolonel P dan berusaha meninggalkan jejak dengan membuang dua korban sejoli itu ke sungai.

Anaknya Dibuang Hidup-Hidup Di Sungai oleh Oknum TNI, Sang Ayah Minta Jokowi Turun Tangan

“Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan,” ujar Kopral Dua A dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021), dilansir Tribun Jateng.

Bahkan, Kolonel P meminta untuk  dua pelaku lainnya untuk tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun setelah membuang korban ke sungai.

“Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan,” tutur Kopral Dua A tersebut.

Dugaan bahwa salah satu korban bernama Handi diduga masih hidup saat dibuang ke sungai. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah yang menemukan air di saluran napas hingga paru-paru Handi.

“Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar,” kata Kepala Biddokes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hasrty Purwanti, Kamis (23/12/2021).

“Jadi laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan,” kata dia.

Sang ayah dari korban, Entes Hidayatullah meminta keadilan terhadap anaknya yang dibuang ke sungai padahal masih hidup. Ia juga memohon kepada Presiden Jokowi untuk menyelidiki kasus kematian putranya, Handi Saputra ini secara tuntas.

“Mohon kepada Pak Jokowi, bukan masalah kecil, ini menyangkut nyawa manusia, anak saya (Handi) masih hidup malah dibuang,” pinta Entes, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (25/12/2021).

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi
Latest posts by Redaksi (see all)