7 Karakter Teman Main Anak yang Perlu Anda Tahu

364
0

Bila Anda seorang ibu rumah tangga, Anda tentu pernah mengundang beberapa anak yang sebaya dengan anak Anda untuk bermain di rumah.

Memang, bermain dengan teman-teman sebayanya akan sangat membantu melatih kemampuan sosialisasi Si Kecil. Ia akan belajar berbagi, mengambil giliran, dan membuat keputusan. Meskipun begitu, semakin lama anak-anak bermain bersama, semakin terbuka kesempatan terjadinya konflik.

Belum lagi setiap anak yang bermain di rumah Anda memiliki temperamen dan karakter yang berbeda-beda. Tugas Andalah untuk membuat mereka merasa tenang dan nyaman selama bermain.

Untuk itu, Anda mesti tahu beberapa tipe dan karakter anak serta tips untuk menghadapinya, agar Anda bisa menjadi tuan rumah yang sukses, Anda.

1. Si Sulit Diatur

Biasanya anak tipe ini datang tanpa melihat kiri kanan dan tanpa ba bi bu, menuju tempat mainan, membongkarnya, lalu mengambil mainan yang ia sukai.

Lima menit kemudian ia sudah bosan dan akan mencari sesuatu yang lebih menarik. Bisa saja ia menerobos ke dapur atau kamar tidur Anda dan membongkar lemari baju Anda.

Tips mengatasi: Sebelum ia ‘memprorak-porandakan’ rumah Anda, sebaiknya tegaskan peraturan di rumah Anda. Misalnya, katakan bahwa ia tidak boleh bermain dengan mainan yang lain, jika mainan yang sudah ia mainkan belum ditaruh di tempatnya kembali, dan tidak boleh memasuki ruangan lain tanpa izin dari Anda.

2. Si Susah Makan

Anda pasti kenal tipe anak ini. Ia hanya mau makan nugget tanpa sayuran, hanya mau roti tidak mau nasi. Malahan ia kadang tidak mau makan sama sekali.

Tips mengatasi: Anda bisa berkompromi dengan memberinya dua pilihan. Misalnya ia boleh makan kentang dengan keju jika tidak mau makan sayur.

Jika ia menolak, tawari jus atau susu dengan tenang. Tapi cukup sampai di situ. Anda juga bisa meminta ibunya untuk membawakan bekal makanan kesukaannya sebelum bermain di rumah Anda.

3. Si Pengadu

Anak seperti ini akan selalu memberikan ‘laporan’ setiap terjadi konflik.

Tips mengatasi: Anda tidak perlu selalu segera turun tangan untuk ikut campur menyelesaikan masalah. Ada baiknya jika membiarkan anak-anak mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri. Kadang mereka bahkan punya solusi lebih baik dibandingkan Anda, Anda.

4. Si Pelit

Biasanya, anak dengan tipe ini tidak mau berbagi sama sekali, meskipun ia sedang memainkan mainan yang bukan miliknya.

Tips mengatasi: Biarkan ia memilih mainan yang disukainya, tapi tetap tegaskan bahwa setelah 15-30 menit bermain, ia harus belajar berbagi dengan anak yang lain. Untuk menghindari masalah tersebut, Anda juga bisa menyiapkan mainan yang bisa dimainkan bersama, seperti lego, lilin, atau balok.

5. Si Pencari Perhatian

Ciri anak seperti ini bukannya bermain dengan teman-temannya, tapi malahan sibuk mengajak Anda mengobrol. Ia akan bercerita pada Anda tentang keahlian yang ia miliki, bahkan mengikuti ke mana pun Anda pergi.

Tips mengatasi: Anak dengan tipe seperti ini biasanya memang senang mencari perhatian orang dewasa. Anda tidak mungkin kan mengusirnya. Jadi, katakan saja secara baik-baik bahwa Anda sedang sibuk dan minta ia bermain dengan teman-teman sebayanya.

Cara yang lain, bujuk anak-anak bermain permainan yang sifatnya tidak individual, misalnya bermain rumah-rumahan atau membangun sesuatu.

6. Si Kecil Tapi Tua

Penampilan, gerak tubuh, hingga ucapannya layaknya orang dewasa, padahal ia masih anak-anak.

Tips mengatasi: Strategi terbaik mengatasi anak tipe ini adalah dengan mengalihkan pembicaraan pada topik yang sesuai usianya, terutama saat ia sudah mulai menunjukkan ‘kedewasaannya’.

Trik lain yang bisa Anda coba adalah dengan mendorong anak-anak bermain dengan permainan ‘normal’, seperti board game atau main kemah-kemahan.

7. Si Mau Jadi Jagoan

Ia datang lengkap dengan atribut senjata dan kostum jagoan favoritnya dan selalu sibuk ‘menembaki’ semua orang di ruangan. Belum lagi teriakan-teriakannya saat sedang mengejar ‘penjahat’.

Tips mengatasi: Buang jauh dulu pikiran Anda tentang kecelakaan karena main smackdown. Namun bila Anda ingin menciptakan suasana bemain yang ‘bebas kekerasan’, Anda bisa coba trik membuat pintu masuk security-check buatan.

Katakan bahwa saat ia masuk, Anda ingin senjatanya disimpan di dalam boks plastik karena ini tempat bermain anak-anak. Atau Anda bisa membuatkan ia mainan pedang-pedangan dari karton dan kertas warna. (M&B/SW/Dok. Freepik)

Sumber artikel dari Mother and Baby Indonesia

LEAVE A REPLY