Resensi Buku : Partikel karya Dee

812
0
Dee 1

Seperti novel-novelnya yang lain, lewat novel Partikel ini Dee berhasil membuat pembaca tidak mau berhenti menuntaskan membaca novel ini sekaligus. Novel ini bercerita tentang kakak beradik, Zarah dan Hara yang dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya, Firas yang berprofesi sebagai seorang dosen sekaligus ahli mikologi. Mereka tinggal di kampung Batu Luhur, Bogor.

Cara Firas mendidik anak-anaknya tersebut ditentang keluarganya sendiri. Tapi di balik itu semua tersimpan banyak misteri diantaranya hubungan khusus Firas dan sebuah tempat angker yang ditakuti warga kampung. Tragedi demi tragedi pun terjadi menimpa keluarganya yang membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus pencarian panjang. Di konservasi orang utan Tanjung Puting  Zarah menemukan keluarga baru dan merasa dekat dengan alam. Tanpa disangka bakat fotografi yang dimiliki Zarah justru membawanya ke situasi yang jauh dari dugaannya.

Partikel adalah buku ke-4 Dee dari serial SuperNova. Saat menuntaskan membaca novel ini kita akan seolah terhipnotis untuk menelaahnya lebih detail. Seolah berpikir tiga novel sebelumnya sepertinya dikalahkan novel keempat ini  yang membuat saya berkali-kali lebih cerdas. Emosi kita akan juga dibuat naik turun oleh beberapa dialog dan adegan di dalam novel Partikel. Sesekali kita akan dibuat tertawa karena ‚Äúharga diri dan bertahan hidup” versi lintah dan seorang pria. Adrenalin kita juga terpacu ketika Zarah harus berhadapan dengan singa liar atau beruang Kalimantan atau mengerutkan kening karena cerita kencan pertama Zahra. Ada juga perasaan gemas dan ikut patah hati karena pengkhianatan seorang sahabat. Saya bahkan sempat terbawa perasaan sedih ketika membaca halaman 256 dan 257.

Novel Partikel ini setidaknya mengajarkan kita menyadari dan menghargai atas apa yang diberikan Tuhan. Di sisi lain arti mencintai alam membuat kita bertanya bukan untuk mendapatkan jawaban tapi bisa memunculkan pertanyaan lain. Satu hal lagi yang menarik dari novel ini  bagaimana melihat perbedaan sebagai sebuah harmoni.. Kalimat-kalimat cerdas, tajam dan kadang menusuk tapi tetap mudah dimengerti. Secara keseluruhan kalau digambarkan dengan nilai maksimal adalah 5 bintang saya memberikan 4 bintang untuk novel ini.

LEAVE A REPLY