Puteri Pariwisata: Caleg Perempuan Harus Suarakan Pariwisata

343
0
nabila-shabrina-putri-pariwisata-indonesia-2013

“Mereka harus peka dan bisa melihat destinasi yang potensial di daerahnya, lalu diperjuangkan di parlemen dari sisi kebijakan pengembangannya,” ungkap Nabilla Shabrina di Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Nabilla sendiri menyadari nilai penting dari keterwakilan perempuan di parlemen, mengingat mereka nantinya akan menjadi bagian dari penentu kebijakan. Maka dari itu, besar harapannya agar caleg perempuan bisa membekali diri dengan pengetahuan yang mencukupi terutama dari sisi daerah dan masyarakat yang akan diwakilinya.

“Kenali dari sisi pariwisata dan budayanya, ini adalah kunci dan daya tarik suatu daerah agar bisa dikenal di kalangan publik yang lebih luas,” ungkapnya.

Gadis yang lahir di Kendal, Jawa Tengah itu menyatakan belum memiliki ketertarikan khusus untuk terjun ke ranah politik. “Belum untuk saat ini, saya perlu belajar lebih banyak untuk bisa ke sana,” ujarnya.

Meski masih di batas kritis 30 persen, menurut dia, saat ini keterwakilan perempuan di parlemen sudah semakin membaik. Sayangnya, lanjut Nabilla, walaupun dari sisi kuantitas meningkat tapi dari segi kualitas belum seluruhnya baik.

“Sekarang adalah masalah kemampuan, perempuan harus mulai meningkatkan kapasitas dan kompetensi di parlemen agar bisa secara optimal menyuarakan kaumnya,” lanjutnya.

Keterwakilan perempuan di parlemen hanya 9 persen pada Pemilu 1999, kemudian pada pemilu 2004 meningkat menjadi sekitar 11 persen, lalu pada 2009 berhasil meraih 18 persen keterwakilan di parlemen.

Diketahui, capaian keterwakilan perempuan Indonesia di parlemen itu juga merupakan yang terbesar di antara negara-negara mayoritas Islam di dunia.

Keterwakilan perempuan pada Pemilu 2014, diperkirakan bisa mencapai 20 hingga 30 persen, sehingga diperlukan upaya agar mereka bisa lebih mengenalkan diri ke masyarakat. Demikian kabar yang dilansir Antara.

LEAVE A REPLY