PPATK: “Transaksi Mencurigakan” Meningkat Menjelang Pemilu

64
0
Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

“Kami masih mengkaji. Yang jelas tren transaksi mencurigakan meningkat satu tahun sebelum tahun Pemilu 2014. Rata-rata 20-25 persen,” jelas Muhammad Yusuf di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin. Dia tidak ingin berbicara detail karena mesti dikaji terlebih dahulu.

“Kami takut kalau nanti bocor, tidak bisa kami tindak lanjuti. Yang jelas kemudian kita lihat transaksi meningkat, tidak nampak dari pengurus parpol. Tetapi kan pada momennya menjelang pemilu, nampak ada relasi,” jelasnya.

Selain itu, Muhammad Yusuf menyebutkan bahwa indikator peningkatan transaksi mencurigakan ini juga terjadi karena pelaksanaan Pilkada.

“Misal suatu tempat mau pilkada, pengusaha X ini sering kali transaksi padahal bisnis tidak mendukung ke arah itu. Ternyata punya korelasi dengan salah satu calon,” jelas Yusuf lebih lanjut.

Sebagai tindakan antisipasi meningkatnya transaksi mencurigakan, maka PPATK dan Komisi Pemilihan Umum akan secepatnya menandatangani MoU.

“Sampai sekarang belum diteken. Saya berharap itu segera diteken, supaya Pemilu kita bisa lebih baik, memperoleh kader berkualitas agar pemilu berintegritas dan tidak didukung oleh pengusaha gelap,” tandasnya, demikian kabar yang dilansir Antara.

LEAVE A REPLY