Pepeng: Indonesia Diserang Komik Impor

191
0

Ketika mengunjungi i-Radio dalam program Masih Sore-Sore [16.00-20.00], Pepeng berbagi banyak cerita soal pengalamannya terjun ke dunia komik. Ia bahkan sempat curhat  soal nasib industri komik tanah air yang juga digelutinya saat ini. 

Menurut pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 15 Januari 1976 tersebut, komik lokal saat ini ternyata masih kurang didukung pembaca Indonesia. Minat terhadap karya lokal juga dinilainya masih kalah ketimbang pada  produk impor. Apa sebabnya Peng?

“Setelah gue lihat dan terjun ke dunia komik ini, Indonesia bukan masyarakat pembaca buku. Kita diserang komik impor, dan tenaga kerja kita dibajak. Salah satu sebabnya pembaca Indonesia tidak percaya dengan komik Indonesia,” kata Pepeng kepada Kamal Rasyid dan Feli Sumayku, pemandu acara program Masih Sore-Sore.

Pepeng memang tak menampik komik impor seperti Tintin dan Asterix menjadi referensi bacaanya sedari kecil. Namun ia mengaku setidaknya masih membaca komik lokal yang sering dibelikan oleh orangtuanya.

“Orang Indonesia sekarang orangtuanya jarang membelikan komik lokal. Kalau misalkan nggak ada orang yang percaya dengan komik Indonesia, maka tidak akan ada yang tahu produknya bagus atau tidak.,” kata Pepeng. “Padahal yang bagus itu banyak lho,‚Äù tambah dia. ¬´ [teks @pria_nastar/@bartno | foto facebook Pepeng]

LEAVE A REPLY