Pembajakan di Indonesia, Pertanyaan Hati Nurani Masyarakat

220
0
latestnews bf2b copy

Kini dengan mudah semua orang dapat menemukan film atau CD bajakan yang dijual dengan murah, bahkan di setiap sudut kota seperti di stasiun kereta, bus atau di atas jembatan Anda bisa mendapatkannya. Oleh karena itu bila ditanyakan masa depan musik Indonesia, masa depan musik Indonesia itu adalah urusan negara, jawab Denny Sakrie saat wawancara  Sabotase Iradio bersama Bondan Prakoso dan Fade 2 Black. Menurut Pria kelahiran Ambon, Maloko, 14 Juli, 49 tahun yang lalu ini sangatlah susah untuk merubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang membajak, sehingga mengundang kesimpulan akhir dimana masyarakat dibiarkan membajak sebagaimana mereka kehendaki. Karena pada akhirnya yang dapat mengendalikan masyarakat agar tidak membajak adalah hati nurani mereka.

Pengamat musik ini pun juga mengatakan bahwa dirinya selalu membeli produk musik, berdasarkan lagu yang dibawakan, siapa yang membawakan lagu tersebut, dan orang-orang yang berada di balik pembuatan album tersebut. Sehingga pada saat membeli CD, dia tahu siapa saja yang turut serta bermain di dalam lagu tersebut. Dengan membeli CD asli-lah Denny bisa tahu semua pertanyaan yang dia sebut sebelumnya, dan juga konsep dari album yang dibuat. Hal ini tentunya tidak ada dalam CD bajakan yang diperjual belikan secara bebas.

Para pembeli CD bajakan pun belum tentu mengetahui judul lagunya dengan benar, karena ada kalanya judul yang tertulis di cover-nya itu salah. Hal ini pun membawa kepada pertanyaan akhir apakah hal ini masalah kepuasan atau bukan? Karena untuk masyarakat pun setidaknya mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dengan membeli CD bajakan maka mereka tidak ada bedanya dengan para pencuri dan para koruptor. I-Listeners, sendiri apakah Anda setuju atau menolak adanya pembajak yang meraja lela di Jakarta?

LEAVE A REPLY