![Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]](https://iradiofm.com/wp-content/uploads/2023/10/Cerita-di-Balik-Syuting-Petualangan-Sherina-2-NGOBROL-BARENG-180x135.webp "Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]")
Jakarta (09/06/10) Pasca beredarnya video porno dengan pelaku mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari, Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI Pusat melarang stasiun televisi menayangkan potongan video-video porno tersebut. Di Kantor KPI Pusat Jakarta, hari ini, Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat mengingatkan, stasiun televisi tidak diperbolehkan menyebarkan material yang bersifat cabul, karena akan meresahkan masyarakat terutama anak-anak.
KPI juga sudah mengantongi data sejumlah acara televisi yang melanggar kode etik penyiaran, yang menayangkan potongan video porno tersebut. Dadang menambahkan, KPI juga tidak segan-segan memberikan sanksi, mulai teguran sampai pencabutan ijin acara, kalau terbukti masih ada stasiun televisi yang menayangkan potongan video-video porno tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga meminta media untuk selektif memberitakan kasus beredarnya video porno yang diduga diperankan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Hal ini penting dilakukan untuk melindungi anak-anak dan perempuan. Ditemui di Istana Negara Jakarta, hari ini, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari Gumelar mengaku prihatin dengan munculnya video-video tersebut. Apalagi banyak media yang menayangkan pemberitaan seputar video tersebut pada jam utama, saat anak menyaksikan televisi. Sebagai upaya pencegahan meluasnya video ini, Linda juga mendukung upaya razia di sekolah-sekolah.
Sedangkan pihak kepolisian sendiri melalui Bareskrim Polri sudah mengirimkan surat panggilan pada Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Jakarta hari ini mengatakan, surat panggilan sudah dikirimkan kemarin. Ketiganya akan dimintai klarifikasi,  karena video porno tersebut sudah tersebar luas dan menjadi berita atau meresahkan masyarakat luas.  Ito menambahkan, pihaknya juga akan mencari pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan video-video ini. Pihak penyebar akan dikenai pasal sesuai Undang-Undang ITE.(bas/eko)
