Komunitas Hong Perkenalkan Nilai Luhur Permainan Tradisional

245
0
serbai bdg komunitashong

“Kami ingin mengenalkan dan mengangkat kembali nilai-nilai yang terkandung dari permainan tradisional,” kata Zaini Alif di Dago Kota Bandung.

Menurutnya tujuan utama dari permainan tradisional itu adalah untuk kesenangan. Berbeda dengan permainan modern saat ini yang lebih menunjukkan kepada aspek kemenangan.

“Saat bermain permainan tradisional yang mereka cari adalah kesenangan. Jadi kalah atau menang juga mereka akan belajar ikhlas. Berbeda dengan permainan modern, anak-anak cenderung hanya mementingkan kemenangan saja,” kata Zaini.

Pria berkaca mata minus itu menjelaskan akibat dari kemenangan yang diinginkan tersebut, anak-anak akan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.

“Saya gak kebayang gimana jadinya nanti. Kalau yang mereka inginkan itu hanya kemenangan, yang pada akibatnya mereka akan terus menghalalkan segala,” katanya. Selain itu, pendidikan dari orang tua untuk memperkenalkan permainan tradisional sangat diperlukan agar anak-anak tidak terbiasa dengan permainan modern.

“Anak itu akan bermain permainan yang dikenalkan oleh orang tuanya. Apapun yang diberi dan diijinkan akan dimainkan oleh anak-anak,” kata Zaini. Menurutnya terjadi pergeseran yang sangat jauh dari anak dulu dan anak saat ini. Selain karena sudah jarang bermain permainan tradisional, anak sekarang juga cenderung bermain dengan permainan yang instant karena tidak diajarkan untuk membuat sehingga kurang adanya keseimbangan di dalam tubuh mereka.

“Padahal dengan membuat permainan sendiri itu akan menyeimbangkan antara kekuatan tubuh. Mereka akan mengenal koordinasi tangan dan memperlancarkan keseimbangan tubuhnya,” kata Zaini. Menurut Zaini harus ada keseimbangan antara permainan tradisional dan modern, yakni dengan memasukkan permainan tradisional ke ranah pendidikan.

“Akan lebih mudah mengenalkan permainan tradisional dengan memasukannya ke ranah pendidikan. Mereka akan mengenal budaya juga,” katanya. Dengan pengenalan tersebut, selain mengadakan berbagai festival, Hong juga menyiapkan pekarangan bermain di Bukit Pakar.

“Kita menyiapkan tiga aspek. Tempat, media, bahan. Selain bermain, bisa belajar membuat permainan. Dan kita juga menyediakan buku-buku tentang permainan,” katanya menambahkan.

Sumber : Kantor Berita ANTARA

LEAVE A REPLY