Jokowi Bangun Citra Dengan Sosial Media

96
0
jokowi do2 on Twitter

Menurut Yunarto, pada 2012 Jokowi merupakan yang pertama kali berhasil memperlihatkan bahwa sosial media memiliki efek besar. Bahkan hingga saat ini diketahui masih ada yang membantu kerja beliau dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahkan hingga level sosialisasi sebagai calon presiden.

Tidak banyak kepala daerah, menurutnya, yang mengerti karakter jejaring sosial media dalam membangun persepsi, pendapat, atau kesan seseorang terhadap sosok orang yang bersangkutan (personal branding).

Ia menilai selama ini, kepala daerah hanya memanfaatkan sosial media sebagai iklan yang sifatnya searah tanpa ada interaksi. “Kepala daerah itu tidak berinteraksi dalam sosial media yang berujung bisa menjadi bumerang, dan itu terjadi pada beberapa kasus,” jelas Yunarto seperti yang dikutip dari Antara.

Personal branding, menurut pendapatnya, harus memanfaatkan tim yang bisa bergerak secara bersama, dan harus ada pihak ketiga yang mengungkapkan sosok kandidat, bukan sang calon sendiri, untuk menghindari anggapan narsis oleh masyarakat.

Yunarto juga menyampaikan, konsep utama sosial media itu bukan iklan, tapi hubungan masyarakat, dan harus banyak melibatkan pihak ketiga. Masih menurutnya, hal inilah yang dilakukan Jokowi ketika Jakarta dilanda banjir.

Yunarto juga berpendapat bahwa tidak heran jika nama Jokowi selalu berada diatas rata-rata dalam beberapa survei baik elektabilitas di jejaring sosial media atau bukan, sehingga Jokowi bisa menang karena calon lain memposisikan dirinya sedang beriklan di fasilitas yang sama.

Tidak hanya itu, Yunarto juga mengatakan sulitnya membedakan membedakan antara dukungan ril atau politis terhadap salah satu kandidat, apakah ada tim yang digerakkan khusus untuk membela Jokowi di jejaring sosial media lantaran dalam iklim demokrasi saat ini.

Yunarto berpendapat, secara umum penggunaan jejaring sosial media merupakan tempat kampanye yang hemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan dana berlebihan. Ia juga menambahkan selain itu, jejaring sosial media efektif penggunaannya, meskipun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, terutama menyangkut kejelasan identitas sebuah akun.

“Ini merupakan instrumen baru yang bebas diakses siapapun, lalu punya segmen sendiri, dan apabila dimanfaatkan gratis, politisi bisa efektif dan tidak keluar ongkos politik yang besar, meskipun ada beberapa pernyaratan,” jelasnya.

Jejaring sosial media juga terbukti memiliki efek pada kelas menengah yang kemudian berpengaruh besar kepada masyarakat di daerah terpencil, yang menurutnya, sudah terbukti dalam beberapa pelaksanaan pemilihan kepala daerah, ternyata berpengaruh pada kelas menengah dan menyebar ke masyarakat sekitarnya.

LEAVE A REPLY